![Kunto Aji [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/24/67027-kunto-aji.jpg)
Perbedaan cara menyuarakan protes ini lah yang akhirnya menimbulkan polemik dalam internal tim sepak bola yang dicurangi wasit di setiap laga.
"Sayangnya, isu ini menjadi ramai karena pemain di sub team A justru mengkonfrontasi pemain lain yang tidak setuju dengan cara mereka, dan menempatkan posisi pemain-pemain ini sebagai bagian dari kecurangan sekaligus tidak peduli pada tim," papar Kunto Aji.
Sebenarnya, tidak ada yang menyalahkan kubu yang menghendaki peraturan baru agar pertandingan berjalan adil.
Namun dari sudut pandang kubu yang menempuh aduan lewat birokrasi, solusi yang ditawarkan kelompok tersebut tidak realistis.
"Kemarahan sub team A valid, walaupun solusinya dipertanyakan," tutur Kunto Aji.
Padahal, akar permasalahan kedua kubu sebenarnya bersumber dari faktor yang sama, yakni ketidakadilan wasit.
"Sekali lagi, ini bukan tentang defender versus striker. Ini adalah pemain versus wasit yang curang," ucap Kunto Aji.
Di penghujung penjelasannya, Kunto Aji tegas menyatakan bahwa sosok wasit curang dalam analoginya adalah mereka yang bergerak di Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN).
Dengan kata lain, pemerintah harus mengambil tindakan tegas ke LMKN agar perpecahan di internal penyanyi dan pencipta lagu tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Baca Juga: Jebolan Indola Cilik 2022, Shania Diva Sambut Idul Fitri dengan Lagu Lebaran
"Wasitnya ya LMK atau LMKN," tandas Kunto Aji.