"Gue bilang, 'enggak lama dari sini kayaknya gue harus nikah, paling lama sebulan lagi. Tapi gue enggak punya duit. Tapi gue punya skenario, lu mau beli enggak?' (jawab Ray) 'Sudah sini, gue beli', dibeli sama dia langsung," tambahnya.
Ide cerita milik Tio Pakusadewo dibeli seharga Rp20 juta oleh Ray Sahetapy dan digunakan buat persiapan menikah dan membeli mas kawin.
"Harga Rp20 juta dan uang itu dipakai buat persiapan nikah dan mas kawin. Saya enggak bisa mengabaikan dia. Penting buat saya. Ada momen saya sedang butuh pertolongan. Semoga arwahnya husnul khatimah," ujar Tio.
Dalam kesempatan tersebut, Tio Pakusadewo juga mengenang kecintaan Ray Sahetapy terhadap film Indonesia. Menurut Tio, hingga di masa-masa terakhir hidupnya, Ray juga masih memikirkan perfilman Nusantara.
"Ray itu punya cinta yg besar pada film nasional, sama negeri ini. Dia selalu membicarakan Nusantara. Sampai akhirnya Nusantara luka, cinta meninggalkan dia. Di tikungan terakhir dia harus menerima kalau dayanya sudah habis," imbuh Tio Pakusadewo.
Sebagaimana diketahui, Ray Sahetapy meninggal dunia di usia 68 tahun pada Selasa (1/4/2025) sekira pukul 21.04 WIB. Sang aktor berpulang saat tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Kabar duka ini pertama kali dibagikan oleh sang anak, Surya Sahetapy melalui unggahan Instagram pada Selasa (1/4/2025) malam.
"Selamat jalan, Ayah! @raysahetapy . We always cherish the memories of our time with you," tulis Surya Sahetapy sebagai caption.

Melalui unggahan itu pula, Surya Sahetapy menuliskan pesan menyentuh dimana dirinya menitipkan salam untuk sang kakak, Gisca Sahetapy yang sudah lebih dulu berpulang.
Baca Juga: Ray Sahetapy Berpulang: Perjalanan Karier sang Aktor Empat Dekade
"Titip salam cinta dan kangen ke kak Gisca!," tandasnya.