"Ferry tuh enggak diam. Ferry ngoceh terus. Di YouTube gue ngoceh, di sosmed ngoceh, ngoceh terus," imbuh Pandji Pragiwaksono.
Orang-orang yang memunculkan narasi tentang kode terselubung Ferry Irwandi dalam konten pribadinya, diduga kuat hanya orang suruhan untuk membuat cerita bahwa sang kreator sedang terancam imbas kritiknya ke pemerintah.
"Kode-kode itu kan cuma kata orang-orang. Ferry-nya mah pas gue tanya biasa aja," ucap Pandji Pragiwaksono.
Kembali ke Najwa Shihab, Pandji Pragiwaksono mempersilakan publik melihat bagaimana cara putri Quraish Shihab bersuara di media sosial.

"Nana juga. Kalau orang bilang Nana diam, lo scroll aja Instagram-nya. Nana tuh enggak kayak gue sama Andovi yang ngoceh mulu. Dia memang enggak pernah kayak gitu. Cuma lihat aja," kata Pandji Pragiwaksono.
"Nana itu dipersepsikan tajam, karena ketika wawancara sama media dia tajam. Cuma dia memang enggak pernah posting-posting kayak gitu. Makanya gue bingung, kenapa dia dianggap diam?," lanjut sang komika.
Momen pertemuan Najwa Shihab dengan Prabowo Subianto, yang disebut publik sebagai pertanda awal bergabungnya bos Narasi TV ke pemerintah pun Pandji Pragiwaksono anggap sebagai upaya pembunuhan karakter.
"Ada juga yang kemarin dia foto, ketemu sama Prabowo, dibilangnya mau gabung. Lah, namanya jurnalis mah ketemu presiden ya biasa. Waktu sama SBY sama Jokowi, ketemu juga," tutur Pandji Pragiwaksono.
Pandji Pragiwaksono lebih percaya cerita Najwa Shihab, yang menyatakan tidak tertarik bergabung dengan kabinet Prabowo Subianto.
Baca Juga: Duka Pandji Pragiwaksono Usai Ray Sahetapy Berpulang
Terasa masuk akal bagi Pandji Pragiwaksono, karena Najwa Shihab kini punya unit bisnis yang berpotensi ditinggal investor kalau ia bergabung ke pemerintah.