Ifa Ifansyah kembali menunjukkan keberaniannya dengan mendukung film debut yang segar, berani secara tema dan berakar pada budaya lokal.
"Dengan Angkara Murka, kami menjelajahi horor sebagai ruang ekspresi yang personal, spiritual, dan juga politis," kata Ifa Ifansyah.
Sebelum film Angkara Murka, Ifa Ifansyah juga memproduseri film-film yang juga mendapat perhatian dunia.
Sebut saja film Yuni yang kemudian meraih penghargaan di Festival Film International Toronto.
Ada juga film Kucumbu Tubuh Indahku yang banjir penghargaan di dalam dan luar negeri seperti Venice Film Independent Criticts.
Nana atau yang dikenal dengan nama film internasional Before, Now and Then tersebut juga diproduseri Ifa Ifansyah.
![Poster film Kucumbu Tubuh Indahku. [Instagram Garin Nugroho]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/15/96101-poster-film-kucumbu-tubuh-indahku-instagram-garin-nugroho.jpg)
Film Before, Now and Then ini membawa empat Piala Citra 2019. Selain itu ada pula penghargaan dari mancanegara seperti Festival Film Berlin juga Sydney.
Bicara soal rumah produksi, Forka Film juga sudah menghasilkan banyak karya. Beberapa diantaranya film Siti, Turah yang kemudian membawa film ini sebagai perwakilan di Piala Oscar 2016, Yuni, Gadis Kretek hingga Before, Now and Then.
Sementara itu soal film Angkara Murka, film yang tampil di FEFF, film ini juga menarik perhatian saat terpilih dalam NAFF It Project Market di Bucheon International Fantastic Film Festival (BiFan) 2024 di Korea Selatan.
Baca Juga: Indonesia Gebrak HK FILMART 2025: 5 Fakta yang Bikin Bangga Industri Film Nasional
Sebagai informasi, BiFan merupakan salah satu ajang film genre paling bergengsi di Asia.