Ngeluh Kursi DPD RI Kurang Banyak, Gaya Bicara Komeng Disorot: Tumben Serius

Senin, 14 April 2025 | 16:52 WIB
Ngeluh Kursi DPD RI Kurang Banyak, Gaya Bicara Komeng Disorot: Tumben Serius
Anggota DPD RI Alfiansyah Komeng. [Suara.com/Bagaskara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komeng menjadi bintang tamu siniar 'Podcast Warung Kopi' atau PWK baru-baru ini. 

Dalam kesempatan bincang-bincang dengan Gofar Hilman, dia berbicara soal pekerjaannya sebagai anggota DPD RI.

Topik pembicaraan yang pertama diutarakan Gofar Hilman menyasar soal dana kampanye yang dirogoh Komeng dalam Pemilu 2024 kemarin.

"Total dana kampanye habis berapa, bang?" ujar Gofar Hilman bertanya.

Menurut suami Aprilliana Indra Dewi itu, biaya pencalonan anggota DPD RI menelan dana hingga puluhan juta rupiah.

"Pendaftaran apa-apa mungkin puluhan (juta), ratusan (juta) nggak terlalu lah," ucap Komeng.

Berbanding terbalik dari Komeng, beberapa kandidat lain kabarnya menggelontorkan dana hingga miliaran untuk melenggang ke DPD RI.

"Kalau orang kan itu habis miliar-miliaran. Makanya kalau pas ketemu di DPD gitu, pada bingung juga. Kampanye keliling 1 provinsi, jadi di situ menghabiskan dana, Jabar aja hampir 30-an lebih kabupaten dan kota," ujar Komeng menjelaskan.

Di samping membahas dana kampanye, pemilik nama asli Alfiansyah Bustami itu juga membicarakan pekerjaan barunya sebagai anggota DPD RI.

Baca Juga: Nyawa Rakyat Melayang Gegara Antre Gas, Banyolan Komeng soal Kelangkaan LPG 3 Kg Dicap Nirempati

Ayahanda Bagus Athallah Aldi itu mengaku, pekerjaan sebagai anggota DPD RI terbilang cukup berat karena hanya beranggotakan empat orang tiap provinsi.

"Pekerjaan juga lebih berat satu provinsi, tiap provinsi 4 orang. Sekarang ada 152 dibagi empat tuh," kata Komeng.

Oleh karena itu, Komeng mengusulkan agar jumlah anggota DPD RI diperbanyak dalam periode pemerintahan mendatang untuk memudahkan urusan pekerjaan.

"Tetap aja menurut saya itu kurang. Kalau mau, tergantung penduduk. Kalau penduduknya banyak, lebihin anggotanya," kata Komeng.

Cuplikan unggahan video curahan hati Komeng soal biaya kampanye pada Pemilu 2024 ini mendapat atensi sebanyak 519,3 ribu jumlah tayangan.

"Komeng mengaku cuma habis puluhan juta rupiah untuk dana kampanye pemilihan anggota DPD RI," tulis akun TikTok @podcastviralll, dikutip pada Senin (14/4/2025).

Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam. Sebagian netizen tampak salah fokus dengan gaya bicara Komeng yang serius. 

Komeng kembali diteriaki 'Uhuy' jelang pelantikan pimpinan MPR RI. (bidik layar video)
Komeng kembali diteriaki 'Uhuy' jelang pelantikan pimpinan MPR RI. (bidik layar video)

"Dari ngomong kayaknya ini bukan Komeng yang gua kenal deh," tulis seorang netizen.

"Baru kali ini saya lihat serius ngomongnya," kata netizen lain.

"Pas gini serius, pas ditanya wartawan ngelawak," ujar netizen yang lainnya.

Untuk informasi tambahan, Komeng sebelumnya mendapat kritik menohok gara-gara melempar komentar bernada guyonan soal kelangkaan gas LPG 3 kilogram.

"Kalau gas ya musti dibatasi, kalau nggak dibatasin ngebut terus," ucap Komeng bercanda.

Tidak hanya satu kali, Komeng juga beberapa kali melempar opini kebijakan kontroversi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan nada komedi.

"Ya mungkin kan kata presiden kan seperti tidak diskusi kan. Jadi kemarin kebanyakan ngegas, kemaren ngerem dikit ada remnya dikit," ujar Komeng.

Pada Rabu (9/10/2024), Komeng mengutarakan ekspresi keberatan ditempatkan dalam Komite II yang membidangi pertanian ketika rapat paripurna DPD RI di Senayan.

Pasalnya, pemilik nama asli Alfiansyah Bustami itu menilai memiliki kapasitas untuk bertugas di komite yang membidangi seni budaya, yakni Komite III, alih-alih di Komite II. 

Anggota DPD terpilih masa bakti 2024-2029 Alfiansyah alias Komeng saat mengikuti pelantikan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Anggota DPD terpilih masa bakti 2024-2029 Alfiansyah alias Komeng saat mengikuti pelantikan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Saya ini sebenernya komitenya ingin di seni budaya, tapi saya habis dijenggutin jadi saya masuk ke Komite II yang saya tidak pahami soal pertanian. Tadi Pimpinan bilang itu harus mempelajari cepat. Pimpinan bisa mengarahkan saya, saya harus belajar ke mana? Nah itu. Terima kasih Pimpinan," ucap Komeng.

Mendengar keluhan itu, ketua DPD RI Sultan B Najamudin spontan bereaksi. Dia berdalih, anggota Komite II ingin Komeng tetap berada di komite tersebut agar bisa memberikan hiburan.

"Pak Komeng, teman-teman di Komite II ingin bapak tetap di Komite II biar banyak hiburan gitu," ujar Sultan B Najamudin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI