Infografis
Suara.com - Presenter sekaligus podcaster Deddy Corbuzier mengaku tidak peduli atas isu perselingkuhan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan mantan model majalah dewasa Lisa Mariana.
Deddy baru peduli jika suami anggota DPR RI Atalia Praratya itu korupsi uang negara dan mengunakannya untuk membiayai perempuan yang disebut selingkuhannya itu.
Hal itu disampaikan Deddy Corbuzier dalam podcast Close The Door yang diunggah di kanal YouTube-nya pada Senin (14/4/2025).
Mulanya, Deddy Corbuzier mengatakan alasannya ikut menanggapi kabar perselingkuhan itu karena didesak oleh warganet.
"Saya diminta komentar, orang komentar ke gue, minta gue komentar tentang perselingkuhannya Ridwan Kamil. Lucu kan," kata Deddy Corbuzier dengan ekspresi geli.
Suami Sabrina Chairunnisa itupun menegaskan tidak peduli dengan isu tersebut.
"Gua nggak peduli. Buat gua loh ya, gua nggak peduli. Kecuali kalau Ridwan Kamil ini korupsi buat ngebiayain ceweknya. Nah, ini beda. Korupsi pakai uang negara untuk biayain ceweknya, ini beda. Tapi kalau selingkuhnya (nggak peduli)," tegas Deddy Corbuzier.
Menurut Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) itu, berita-berita yang membahas kehidupan orang lain, dalam hal ini objeknya adalah figur publik, dapat merusak otak.
"Semua hal yang kita konsumsi tiap hari itu masuk ke otak. Nah, berita-berita kayak gitu, bukan cuma sampah, itu racun, it's brain rot (itu pembusukan otak). Otak lu busuk tanpa kita sadari," tegurnya.
Baca Juga: Agama Lisa Mariana, Perempuan yang Mengaku Jadi Ibu dari Anak Ridwan Kamil
Selain itu, terlalu sering menonton gosip juga akan berdampak pada emosi serta cara berpikir orang yang mengonsumsinya setiap hari.
"Tahu nggak kenapa kita makin gampang emosi? Karena otak kita terlalu penuh sama data-data, sama hal-hal yang sebenarnya tidak ada gunanya untuk kita urusin," paparnya lebih lanjut.
Deddy Corbuzier menambahkan, "Lu isi RAM otak lu ini dengan berita murahan, dengan gosip, drama orang lain, fitnah, rumor, ya jangan heran, kalau lu mulai gampang stres, gampang lupa, gampang marah karena kapasitas otak kita habis buat hal yang sebenarnya bukan urusan kita."
Mantan mentalis itu menduga orang-orang yang menggemari maupun yang ikut campur dengan masalah hidup orang lain sedang lelah sehingga membutuhkan 'hiburan receh'.
"Jangan-jangan kita sendiri nih, lagi capek, stres, bingung, makanya cari pelarian dengan nonton drama hidup orang lain, because misery needs a company (orang menderita butuh menyalurkan penderitaannya)," lanjutnya.
Karenanya, Deddy Corbuzier menyarankan masyarakat untuk fokus pada kehidupan masing-masing, yang ia yakini belum baik.
