![Anggota DPD RI Alfiansyah Komeng. [Suara.com/Bagaskara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/01/44020-anggota-dpd-ri-alfiansyah-komeng.jpg)
Komeng mengatakan, Bagus Athallah Aldi mengantongi surat-surat mobil tersebut meski dijual di bawah harga pasaran.
"Ada pak. Itu (surat-suratnya) saya geletakin. Sekarang nih, istri saya sudah naruh di lemari besi. Ya ada (STNK), BPKB aja ada. Cuma nggak ada kwitansi doang. Kan biasanya jual beli (pake) kwitansi," sambung Komeng.
Setelah mengetahui mobilnya dijual di bawah harga pasaran, Komeng mengaku tidak bisa berbuat banyak. Dia mengungkap, enggan memarahi sang anak.
"Mau marah gimana? Itu anak saya. Nunggunya aja enam tahun," ucap Komeng.
Dalam kesempatan berbeda, Bagus Athallah Aldi menceritakan motif menjual mobil Komeng secara diam-diam dengan harga di bawah pasar.
"Itu cuma gara-gara mau main game, rental PS, mau jajan enggak ada duit. Ngelihat di rumah ada kunci mobil, 'wah, bisnis nih', kita ambil lengkap nih semua. Habis itu ngomong ke adek, 'omset besar nih'," tutur Bagus di podcast KasiSolusi.
Untuk informasi tambahan, Komeng juga sempat mengutarakan biaya pencalonan anggota DPD RI di siniar 'PWK' dengan Gofar Hilman. Dia mengungkap, telah merogoh kocek hingga puluhan juta rupiah.
"Pendaftaran apa-apa mungkin puluhan (juta), ratusan (juta) nggak terlalu lah," ucap Komeng.
Berbanding terbalik dari Komeng, beberapa kandidat lain kabarnya menggelontorkan dana hingga miliaran untuk melenggang ke DPD RI.
Baca Juga: Komeng Disentil usai Banyolan tentang Gas Elpiji 3 Kg, Susi Pudjiastusi Ikut Berkomentar
"Kalau orang kan itu habis miliar-miliaran. Makanya kalau pas ketemu di DPD gitu, pada bingung juga. Kampanye keliling 1 provinsi, jadi di situ menghabiskan dana, Jabar aja hampir 30-an lebih kabupaten dan kota," ujar Komeng menjelaskan.