Suara.com - Kepergian legenda musik Titiek Puspa menyisakan duka mendalam bagi Rossa. Penyanyi 46 tahun tersebut mengenang almarhumah sebagai pribadi yang hangat dan penuh cerita.
Rossa rupanya punya hubungan yang cukup dekat dengan Titiek Puspa. Keduanya kerap berkomunikasi di telepon hingga lupa waktu.
Hal ini disampaikan Rossa saat menghadiri acara tahlilan tujuh hari wafatnya Titiek Puspa yang digelar di Auditorium Perguruan Tinggi Kepolisian (PTIK) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (17/4/2025) tadi malam.
"Banyak banget (kenangan bersama Titiek Puspa). Dia selalu telepon dan teleponnya itu bisa berjam-jam," kata Rossa saat ditemui usai acara.
![Rossa usai menghadiri acara Tahlilan 7 Hari Wafatnya Titiek Puspa di Auditorium Perguruan Tinggi Kepolisian (PTIK) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/18/49644-rossa.jpg)
Percakapan Rossa dan Titiek Puspa biasanya cukup ringan, namun penuh makna. Selama berjam-jam, Rossa dan almarhumah kerap bercengkerama membahas kehidupan masing-masing.
"Banyak (yang diomongin) karena ngobrolnya itu tentang kehidupan ya, ngalor-ngidul tapi bisa berjam-jam, bisa dua jam, bisa lebih," ujar Rossa.
"Kalau teleponan juga cukup cerita tentang yang lucu-lucu aja, ketawa-ketawa, ngomongin kehidupan, ngomongin kehidupan aku, nanya-nanya segala macam. Ringan-ringan tapi ya penuh dengan cerita-cerita kehidupannya," ucapnya menyambung.
Namun di samping kenangan manis tersebut, pelantun Pudar itu juga punya penyesalan besar. Rossa menyesal melewatkan kesempatan untuk berkomunikasi terakhir kali dengan Titiek Puspa.
"Yang aku paling sedihkan adalah bulan Februari ada missed call (dari Titiek). Aku lagi rekaman, aku bilang, 'Eyang aku rekaman', habis itu aku lupa untuk telepon balik. Itu penyesalan terbesar aku," ungkapnya.
Baca Juga: Jadi Panggung Terakhir Sebelum Meninggal Dunia, Titiek Puspa Sempat Menolak Tampil di Lapor Pak!
Meski kini tinggal kenangan, Rossa berharap warisan karya Titiek Puspa tetap hidup dan dikenal lintas generasi. Sebagai sesama penyanyi, dia merasa memiliki kewajiban buat melestarikan karya-karya sang legenda.