"Dan mudah-mudahan juga kami sebagai anak-anaknya, mudah-mudahan juga diberikan sama Allah kematiannya seperti itu," tuturnya.
Adapun menurut Sari, sebelum meninggal dunia, ibunya sudah berfirasat akan dipanggil Yang Maha Kuasa dalam waktu dekat.
"Sebenarnya sih sudah dua bulan kemarin (almarhumah) sudah minta-minta terus (soal meninggal). Dan ketika mau berangkat (umrah), kita semua sebenarnya sudah tahu gitu, antara sebelum perjalanan, atau di perjalanan, atau menjelang pulang, mama pasti akan berpulang," ungkap Sari.
Almarhumah Astuti Waty sempat mengidap penyakit batu ginjal dan kondisinya menurun saat tengah berada di Madinah. Saat diperiksa, paru-parunya sudah terendam air.
"Sebenarnya sakitnya hanya sakit batu ginjal awalnya tuh, sudah selesai dioperasi. Tapi ketika di sana (Tanah Suci) tiba-tiba sesak nafas. Sesak. Dan ternyata pas dicek di Madinah itu, sudah mulai kerendam air gitu," kata Sari.
"Sempat anfal juga di Madinah," timpal Faank.
![Faank Wali dan istrinya, Sari menyaksikan prosesi pemakaman sang ibu di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (20/4/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/20/62212-faank-wali-dan-istrinya-sari-menyaksikan-pemakaman-sang-ibu.jpg)
Astuti Waty menjadi kloter pertama yang pulang ke Jakarta menggunakan pesawat bisnis. Sementara para anggota Wali berangkat di kloter ketiga.
Tak lama setelah tiba di Jakarta, Astuti Waty langsung berpulang ke pangkuan Allah SWT.
Adapun ini merupakan pertama kalinya Hajjah Astuti Waty pergi beribadah umrah bersama keluarga besar Wali dengan rombongan sebesar 45 orang.
Baca Juga: Shalawat Ala Wali hingga Joget Bareng di Allo Bank Festival 2024
Perjalanan ibadah umrah bersama keluarga ini sudah lama diidamkan almarhumah sejak dia membangun travel umrah Primas Tour and Travel.