Adapun almarhumah Astuti Waty sendiri sudah berulang kali membahas soal maut. Terlebih, perempuan 70 tahun tersebut sempat mengidap penyakit hingga harus dioperasi.
"Sebenarnya sih sudah dua bulan kemarin (almarhumah) sudah minta-minta terus (soal meninggal). Dan ketika mau berangkat (umrah), kita semua sebenarnya sudah tahu gitu, antara sebelum perjalanan, atau di perjalanan, atau menjelang pulang, mama pasti akan berpulang," ungkap Sari.
"Sebenarnya sakitnya hanya sakit batu ginjal awalnya tuh, sudah selesai dioperasi.
Tapi ketika di sana (Tanah Suci) tiba-tiba sesak nafas. Sesak. Dan ternyata pas dicek di Madinah itu, (paru-parunya) sudah mulai kerendam air gitu," tambahnya.
Ibu mertua Faank Wali meninggal dunia tepat setelah menjalani ibadah umrah bersama keluarga besar Wali.
![Faank Wali dan istrinya, Sari saat ditemui usai pemakaman sang ibu di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (20/4/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/20/48205-faank-wali-dan-istrinya-sari.jpg)
Astuti Waty menjadi kloter pertama yang pulang ke Jakarta menggunakan pesawat bisnis. Sementara para anggota Wali berangkat di kloter ketiga.
Tak lama setelah tiba di Jakarta, Astuti Waty langsung berpulang ke pangkuan Allah SWT.
Adapun ini merupakan pertama kalinya Hajjah Astuti Waty pergi beribadah umrah bersama keluarga besar Wali dengan rombongan sebesar 45 orang.
Perjalanan ibadah umrah bersama keluarga ini sudah lama diidamkan almarhumah sejak dia membangun travel umrah Primas Tour and Travel.
Kini, jenazah Astuti Waty sudah dimakamkan di area yayasan miliknya, Yayasan Miftahul Jannah di kawasan Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (20/4/2025) usai waktu Zuhur.
Baca Juga: Perdana Umrah Bawa Anak-Anak, Ovie Wali Sudah Beri Briefing dari Jauh-Jauh Hari