Suara.com - Inul Daratista kembali membagikan potret-potret momen 7 harian meninggalnya Titiek Puspa.
Sebagaimana diketahui, Titiek Puspa meninggal dunia pada 10 April 2025 di usia 87 tahun.
Tampak tamu undangan yang hadir di acara 7 harian Titiek Puspa tampil dengan busana serba putih.
Di antaranya Vina Panduwinata, Afgan, Rossa, Kris Dayanti, Ari Tulang, Widyawati, Rian Ibram, Elvy Sukaesih, Iis Dahlia, dan masih banyak lagi.
Ternyata putih dipilih sebagai tema acara 7 harian karena merupakan warna favorit Titiek Puspa.
"Mengenang Eyang Titiek Puspa saat Tahlillan 7 hari. Warna kesukaan eyang putih," tulis Inul melalui caption unggahannya di Instagram pada Minggu (20/4/2025).
Sebelum tutup usia, Titiek Puspa diceritakan berpesan agar orang-orang yang ditinggalkannya tidak bersedih.
"Bahkan saat sebelum pergi sudah dipesan nggak mau hitam dan nggak mau orang semua sedih saat kepergiannya, tapi mana bisa begitu?!" lanjut Inul.
"Kehilangan aku pasti lebih sedih, wong ditinggalin. Tapi aku selalu selipkan doa buat eyang yang baik hati #alfatihah," tutupnya.
Baca Juga: Busana Putih di Acara Tahlilan 7 Harian Ternyata atas Permintaan Titiek Puspa
Acara 7 harian Titiek Puspa yang digelar di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, pada Kamis (17/4/2025) rupanya dinilai terlalu mewah oleh seorang warganet.
Pasalnya tamu undangan duduk mengelilingi meja bundar dalam sebuah gedung megah sehingga mirip seperti acara pernikahan.
Selain itu, para tamu undangan yang hadir juga tak semuanya menutup aurat meski Inul mengatakannya sebagai acara tahlilan.
"Sayang tahlilannya kayak pesta pernikahan dan yang hadir kebanyakan nggak ada yang pakai hijab," komentar akun @handayani****.
Komentar warganet yang julid itu langsung ditanggapi Inul Daratista dengan penuh emosi.
Pemilik Goyang Ngebor tersebut menegaskan bahwa acara 7 harian Titiek Puspa telah disesuaikan dengan adat dan jumlah tamu yang hadir.
![Inul Daratista usai menghadiri acara Tahlilan 7 Hari Wafatnya Titiek Puspa di Auditorium Perguruan Tinggi Kepolisian (PTIK) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/20/17735-inul-daratista.jpg)
"Tahlilan kampung sama kota beda yah, dengan cara masing-masing. Kalo kamu nggak suka jangan komen nggak asik," balas Inul.
"Kalo tahlilan di kampungmu selonjoran pakai tiker sebab yang diundang sama-sama orang kampungnya," imbuhnya.
Acara 7 harian atau tahlilan Titiek Puspa dibuat 'mewah' justru untuk menghormati tamu dari berbagai kalangan dan agama.
"Kalo seperti ini kita lebih menghormati tamu saja, nggak mungkin suruh duduk bawah sedangkan undangan banyakan pada sepuh bahkan ada yang pakai kursi roda," jelas Inul.
"Tamunya eyang juga beda sama tamu di rumahmu! Lebih pada menghargai tetamu. Urusan duduk dan tempat lebih mewah karena yang punya hajat putrinya eyang lebih pada menghargai almarhumah," sambungnya.
Lebih lanjut, Inul Daratista menerangkan bahwa acara 7 harian Titiek Puspa juga diisi dengan pengajian sehingga menurutnya tidak ada yang salah.
Para tamu yang hadir di acara 7 harian Titiek Puspa pun bukan beragama Islam saja.
"Semua yang nonmuslim juga ada, meski tidak ikut yasinan datang sebagai penghormatan. Urusan kerudungan atau nggak? Masalahmu apa?" tandas Inul.
Hubungan Inul Daratista dan Titiek Puspa memang sangat dekat, sudah seperti ibu dan anak kandung.
Oleh sebab itu, Inul menjadi salah satu orang yang paling kehilangan seorang Titiek Puspa.
Bagaimana tidak, di awal kariernya sebagai penyanyi dangdut, Titiek Puspa memberikan dukungan di tengah-tengah boikot yang ditujukan kepada Inul.
Inul diboikot oleh Rhoma Irama, sang Raja Dangdut, lantaran goyang ngebornya yang dianggap kurang pantas.
Merespons boikot tersebut, Inul sempat pulang kampung dan ogah melanjutkan kariernya sebagai penyanyi dangdut.
Titiek Puspa lantas memberikan dukungan, bahkan membantu Inul mencari pekerjaan hingga sanggup membeli rumah mewah di Pondok Indah yang ditinggalinya sampai sekarang.
Kontributor : Neressa Prahastiwi