Jadi menurut Citra Scholastika, teladan yang diajarkan Paus Fransiskus bukan hanya untuk umat Kristiani, tapi juga bisa ditiru atas nama kemanusiaan.
Citra Scholastika cukup bahagia saat Paus Fransiskus meninggal, banyak ucapan doa dari lintas agama. Ini menjadi bukti kalau sosoknya dicintai banyak orang.
"Haru sekali kemarin melihat lintas agama posting hanya untuk mengucapkan belasungkawa. Aku sebagai orang Katolik sangat berterima kasih sekali," kata Citra Scholastika.
Ia menambahkan, "semua orang menceritakan tentang bagaimana cara mereka melihat Paus, bukan lagi sebagai pemimpin, tapi sebagai teladan yang menceritakan kemanusiaan."
Saat Paus Fransiskus ke Indonesia, Citra Scholastika memang tidak sempat bertemu langsung. Namun ia turut terlibat di acara yang memandu di televisi.
"Kebetulan saat bapak Fransiskus datang, aku bertugas menyambutnya di televisi nasional yang tayang di seluruh Indonesia," kata Citra Scholastika.
Walaupun tak sempat bertatap muka secara langsung, Citra Scholastika sempat menghadiri misa di Vatikan yang dipimpin Paus Fransiskus.
"2023, aku merasakan untuk pertama dan terakhir kali. Aku mendengarkan (ceramah) bapak Paus Fransiskus," kata Citra Scholastika.
Salah satu hal yang bisa dipetik pelajaran dari sosoknya selain kemanusiaan adalah pelayanan.
Baca Juga: Rekaman Lagu Baru Molor karena Berbarengan Salat Tarawih, Citra Scholastika Berharap Dapat Berkah
Bahwa kata Citra Scholastika, pernah ada cerita Paus Fransiskus datang ke penjara di momen Kamis Putih.
"Penjara itu identik dengan tempat hina. Tapi teladan yang diberikan adalah, sekalipun orang tersebut hina, tetap harus mendapatkan pelayanan," pungkas Citra Scholastika.
Profil Citra Scholastika
Nama Citra Scholastika pertama kali mencuat ke publik lewat ajang pencarian bakat, namun perjalanannya di industri musik Indonesia membuktikan bahwa dirinya lebih dari sekadar jebolan kompetisi.
Dengan karakter vokal yang unik dan penampilan penuh energi, Citra berhasil mencuri hati para penikmat musik Tanah Air sejak awal kemunculannya.
Lahir di Yogyakarta pada 5 Juni 1993 dengan nama lengkap Skolastika Citra Kiranawulan, ia merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.