"Ini merupakan serangan jantung yang kedua, yang pertama sudah lama, tahun 2014. Setelah serangan pertama, beliau sempat menggunakan ring, ada dua ring, setelah itu tidak ada apa-apa lagi," ungkap Wendi.
"Makanya yang mengagetkan kemarin adalah hanya lima menit setelah manggung situasinya masih sangat bahagia. Di konser terakhir tidak ada tanda-tanda beliau kepayahan atau kecapekan," lanjutnya.
Wendi Putranto juga mengatakan, Ricky Siahaan selalu tampil semangat dan memberikan yang terbaik setiap konser Seringai. Karenanya, kejadian ini sangat mengejutkan dan membuat para anggota Seringai terpukul.
Sebagai informasi, Ricky Siahaan memulai kariernya sebagai musisi pada 1995 silam. Dia membentuk band bernama Chapter69 bersama presenter Desta Mahendra yang merupakan sahabat baiknya.
Bersama Chapter69, Ricky dan Desta sempat membuat singel berjudul Ceritakan April, yang terinspirasi dari kesenangan sang gitaris terhadap bulan April.
Ricky Siahaan juga sempat bergabung dalam grup Deadsquad bersama Stevie Item, namun memutuskan hengkang karena jadwal yang padat.
Nama Ricky Siahaan kemudian melambung saat dia membentuk Seringai pada 2002 bersama Arian13, Khemod, dan Toan Sirait.
Selain menjadi pelopor di scene independen Jakarta, namun Seringai juga ikonik karena aksi panggungnya di venue legendaris seperti BB's Bar.
Tak sekadar mengisi posisi gitaris, Ricky Siahaan juga aktif menjadi komposer dan produser di Seringai. Beberapa karya-karyanya di antara lain, High Octane Rock, Serigala Militia, Taring, dan Seperti Api.
Baca Juga: Ricky Siahaan Meninggal, Ini Sosok Istrinya
Sebelum meninggal dunia, lelaki bernama Richardo Bisuk Juara Siahaan tersebut sudah berhasil mewujudkan impiannya sejak kecil, yaitu tampil sebagai pembuka konser Metallica di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 2013 lalu.