Film Thailand The Red Envelope Ternyata Belum Lulus Sensor di Bioskop Indonesia, Gegara Unsur LGBT?

Sumarni Suara.Com
Minggu, 27 April 2025 | 07:39 WIB
Film Thailand The Red Envelope Ternyata Belum Lulus Sensor di Bioskop Indonesia, Gegara Unsur LGBT?
Cuplikan film The Red Envelope (x/gdh559)

Suara.com - Para pecinta film Thailand di Indonesia dikejutkan dengan kabar kurang menyenangkan.

Film The Red Envelope yang sangat dinantikan ternyata masih dalam proses sensor, sehingga muncul kekhawatiran akan batal tayang di Indonesia.

Melalui unggahan resmi di Instagram, Klikfilm mengumumkan pembatalan acara special screening film ini yang sedianya berlangsung pada 26 April 2025.

Alasan pembatalan tersebut adalah belum rampungnya proses sensor di Lembaga Sensor Film (LSF).

"Dengan berat hati, kami sampaikan bahwa penayangan special screening film The Red Envelope pada 26 April 2025 terpaksa dibatalkan," demikian pernyataan resmi Klikfilm.

"Saat ini, film masih dalam proses diskusi dengan pihak LSF dalam hal penerbitan Surat Tanda Lulus Sensor," bunyi pengumuman lebih lanjut.

Bagi yang telah membeli tiket, pihak penyelenggara menjanjikan proses pengembalian dana secara penuh.

Adaptasi Film Taiwan Marry My Dead Body

Film Thailand The Red Envelope
Film Thailand The Red Envelope

The Red Envelope sendiri merupakan adaptasi dari film Taiwan populer berjudul Marry My Dead Body yang rilis pada 2022.

Baca Juga: Jogja Film Pitch and Fund 2024 Digelar, Terpilih 4 Film Karya Sineas Lokal yang Menggugah Sanubari

Disutradarai oleh Chayanop Boonprakob, yang sebelumnya sukses besar lewat Friend Zone, film ini menggabungkan unsur komedi, supernatural, dan romantis.

Budaya Thailand juga sangat kental dalam The Red Envelope, menjadikannya tontonan yang segar sekaligus unik.

Film ini mempertemukan kembali dua aktor Thailand yang memiliki basis penggemar besar, PP Krit Amnuaydechkorn dan Putthipong Assaratanakul (Billkin).

Chemistry Billkin dan PP Krit di serial I Told Sunset About You dan I Promised You The Moon begitu apik, membuat mereka dicintai para penggemar.

Reuni keduanya di layar lebar menjadi daya tarik tersendiri yang menambah antusiasme penggemar.

Sinopsis The Red Envelope

Film Thailand The Red Envelope
Film Thailand The Red Envelope

Cerita film berpusat pada Menn (Billkin Putthipong), seorang pria lurus yang beralih dari kehidupan jalanan menjadi mata-mata polisi.

Tanpa sengaja, dia mengambil sebuah amplop merah misterius yang ternyata mengikatnya pada kontrak pernikahan dengan seorang hantu pria bernama Titi (PP Krit).

Titi adalah sosok gay yang progresif dan ceria, menciptakan dinamika yang kocak namun penuh makna antara dua dunia, hidup dan mati, serta antara dua orientasi seksual yang berbeda.

Menn, yang awalnya berusaha menghindari Titi, akhirnya setuju untuk membantu menyelesaikan misteri kematian pria tersebut.

Penyelidikan berujung pada kasus narkoba yang juga tengah diselidiki oleh Menn dan rekan polisinya, Goi, yang diam-diam dia sukai.

Dalam perjalanan ini, hubungan Menn dan Titi berkembang menjadi sebuah ikatan persahabatan yang tak terduga.

Keduanya memperlihatkan bahwa cinta dan persahabatan bisa melampaui batas-batas kehidupan dan norma sosial.

Mengandung Unsur LGBTQ+ yang Kuat

Film Thailand The Red Envelope
Film Thailand The Red Envelope

Kandungan tema LGBTQ+ yang kuat dalam The Red Envelope diduga menjadi alasan utama mengapa film ini belum berhasil mendapatkan Surat Tanda Lulus Sensor dari LSF.

Film ini secara eksplisit membahas pernikahan sesama jenis, hak-hak LGBTQ+, serta diskriminasi dan tekanan sosial yang dihadapi oleh individu dengan identitas gender dan orientasi seksual yang beragam.

The Red Envelope tidak sekadar mengangkat isu tersebut secara dangkal, melainkan juga menyelipkan pesan tentang penerimaan dan pentingnya keberanian menjadi diri sendiri.

Di tengah euforia legalisasi pernikahan sesama jenis di Taiwan dan Thailand, The Red Envelope menjadi karya yang merefleksikan perubahan sosial yang tengah berlangsung di kawasan Asia.

Sayangnya, di Indonesia, representasi seperti ini masih kerap dianggap kontroversial, terutama dalam medium populer seperti film.

Hal ini membuat banyak penggemar khawatir bahwa The Red Envelope tidak akan pernah mendapatkan izin tayang di bioskop nasional, meskipun sebelumnya dijadwalkan rilis pada 30 April 2025.

Dengan sinematografi apik, narasi yang mengaduk-aduk emosi, serta akting para pemain yang memukau, The Red Envelope sebenarnya berpotensi menjadi salah satu film Thailand tersukses di pasar Internasional, termasuk Indonesia.

Namun, hingga proses sensor selesai dan keputusan final dari LSF diumumkan, nasib film ini di bioskop Indonesia masih menggantung.

Kini, yang bisa dilakukan para penggemar hanyalah menunggu dan berharap agar The Red Envelope akhirnya bisa tayang.

Kontributor : Chusnul Chotimah

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI