Suara.com - Duel panas tidak hanya terjadi antara Baim Wong dan Paula Verhoeven.
Pengacara dari kedua belah pihak, yaitu Fahmi Bachmid dan Alvon Kurnia Palma terpantau juga berduel panas.
Melalui acara televisi baru-baru ini, kedua pengacara tersebut dipertemukan untuk beradu argumen dalam membela klien masing-masing.
Namun ternyata, apa yang terjadi tidak sesuai dengan bayangan atas mereka yang merupakan lulusan Hukum.
Adu argumen diwarnai dengan 'serangan-serangan' yang terpantau melalui unggahan akun TikTok @dhek_kris.
Dilansir oleh Suara.com pada Minggu (27/4/2025), Alvon selaku kuasa hukum dari Paula Verhoeven mencoba menjelaskan sudut pandangnya dalam panasnya perceraian antara Baim Wong dan kliennya.
Terutama mengenai dipublikasikannya hasil perceraian antara Baim Wong dan Paula Verhoeven.
Mulanya, pihak Baim Wong yang diwakili oleh Fahmi Bachmid menyinggung mengenai syarat yang telah dipenuhi di balik publikasi putusan perceraian tersebut.
"Disampaikan (dipublikasikan). Ada beberapa syarat di mana beberapa pihak harus disamarkan," ujar Fahmi dalam responsnnya.
Baca Juga: Takut Dibohongi, Baim Wong Selalu Minta Paula Verhoeven Berikan Kuitansi Belanja Harian
Namun publikasi dari putusan tersebut diduga berhadapan dengan adanya pelanggaran kode etik.
"Apakah menurut Anda ini melanggar kode etik?" tanya host ke pihak berbeda, Alvon.
"Ada etikanya, mau lu gimana sih," kata Alvon menanggapi bahasa dari lawannya, Fahmi Bachmid.
Sebagai senjata, Alvon menggunakan aturan kode etik yang dibuat oeh Mahkamah Agung (MA) dan Komisi Yudisial (KY).
"Jadi begini, kode etik yang dibuat Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial, itu salah satunya menyatakan apabila (putusan) itu memang mau disampaikan oleh yang berwenang, itu hanya lah tentang prosedur, nggak ada yang lebih lain, sebenarnya," kata Alvon.
Belum selesai, ucapan Alvon sudah ditanggapi oleh pihak Baim Wong, Fahmi Bachmid.

Menurut Fahmi, pemahaman yang ada di benak kuasa hukum Paula Verhoeven tersebut adalah kekeliuran.
"Keliru, keliru," ucap Fahmi berulang kali.
Namun Alvon menolak untuk mundur begitu saja.
Menurutnya, apa yang terucap tersebut hanya satu hal dan belum ditambah dengan aturan-aturan lainnya yang masih berkaitan dengan kode etik.
Bahkan, di depan host dan penonton, Alvon menyentil kuasa hukum Baim Wong tidak membaca aturan yang ada.
"Itu (masih satu) hal," ucap Alvon.
"Baca!" sambung Alvon dengan memberikan jari telunjuk kepada Fahmi Bachmid.
"Kalau mau pintar, (ya) baca!" sambungnya kemudian.
Mendengar ucapan tersebut, Fahmi terpantau masih memegang mikrofon yang sama.
Namun kuasa hukum Baim Wong tersebut hanya terdiam dan membiarkan Alvon melanjutkan ucapannya.

"Yang kedua, yang dibilang tadi itu (Fahmi Bahcmid) itu lebih kepada persoalan itu SKMA (Surat Keterangan Mahkamah Agung) 144, daripada itu aja sebenarnya. Itu memang harus disamarkan," kata kuasa hukum Paula Verhoeven, Alvon Kurnia Palma melanjutkan.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Alvon mencoba menerangkan apa yang sebenarnya diinginkan Paula dan pihaknya mengenai laporan ke KY.
Menurut pihaknya, putusan perceraian kliennya tersebut seharusnya diberikan kepada pihak-pihak yang terkait, tidak dengan publik.
"Kita kan mempertanyakan, yang mana putusan yang saat itu diberikan kepada pihak-pihak, ya tapi konteksnya itu malah keluar (ke publik)," ucap Alvon.
"Itu (muncul) ketika belum di-publish (secara resmi). Yang mungkin yang menyebarkan itu cuma tiga, pemohon (Baim Wong), termohon (Paula Verhoeven), dan pengadilan," sambungnya.
Pihak Paula yang diwakili oleh Alvon pun mempertanyakan siapa yang sebenarnya menjadi biang keladi.
Hanya saja, jawaban tersebut belum ditemukan hingga laporan ke KY disampaikan.