Suara.com - Berpulangnya sosok Iffet Veceha Sidharta atau Bunda Iffet bukan cuma menghadirkan duka bagi para personel Slank. Mereka yang tergabung dalam band GIGI pun merasakan hal serupa.
"Almarhumah bukan hanya seorang ibu, tapi ibu bagi semua anak-anak," ungkap bassis GIGI, Thomas Ramdhan di rumah duka Bunda Iffet di Gang Potlot III, Duren Tiga, Jakarta, Minggu (27/4/2025).
Masih lekat dalam ingatan Thomas, bagaimana rumah Bunda Iffet yang juga markas Slank, ikut jadi tempat bernaungnya di masa awal merintis karier.
"Sejarahnya sangat besar. Saya sama Ronald, sebelum ada GIGI juga di sini. Dekatnya sebegitunya, support banget ke anak-anak semuanya. Tiap dari mana, kumpul di sini," kenang Thomas.
![Personel GIGI di kediaman Bunda Iffet di Gang Potlot III, Duren Tiga, Jakarta, Minggu (27/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/27/26786-personel-gigi-di-kediaman-bunda-iffet.jpg)
Pun bagi Armand Maulana, kenangan bersama Bunda Iffet semasa hidup tidak kalah banyaknya. Perempuan 87 tahun jadi salah satu penonton setia GIGI di setiap konsernya.
"Banyak banget kesannya kalau diungkapin. Bunda selalu datang kalau GIGI sama Slank manggung. Pasti kan GIGI duluan tuh, baru Slank. Bunda di panggung pasti selalu nonton GIGI," beber Armand.
"Aku sampai tanya, 'Kenapa sih bund lihat GIGI? Kan ada jeda sebelum Slank'. Dia bilang, 'Aku seneng lihat GIGI'," lanjut Ketua Umum Vibrasi Suara Indonesia (VISI) itu.
Masih membekas juga ingatan Armand tentang bagaimana kebiasaan Bunda Iffet setiap GIGI selesai manggung.
"Itu dari bener-bener lagu pertama. Habis manggung, pasti minta peluk. Udah terlalu dekat ya bisa dibilang," kenang sang vokalis.
Baca Juga: Profil Dewi Gita yang Putuskan Berhijab, Pernah Diselingkuhi Armand Maulana
Begitu pula bagi drummer GIGI, Gusti Hendy, masih lekat dalam ingatan bagaimana Bunda Iffet jadi sosok yang selalu memberinya dukungan moral di masa awal merintis karier.
"Sangat kehilangan sih musik Indonesia. Kayaknya untuk anak-anak 80-90, band-band saat itu, lihatnya beliau militan sekali. Gue sebagai rantauan, dulu ke Potlot cuma pengin minta support sama bunda," papar Hendy.
Dengan sebegitu banyak kenangan, sudah pasti sosok Bunda Iffet punya makna mendalam bagi para personel GIGI.
Bahkan bukan untuk GIGI saja, Bunda Iffet sudah dianggap seperti ibu bagi anak-anak band yang tumbuh di era 90-an.
"Bener yang Thomas bilang, beliau ibu dari semua anak band di tahun 90-an. Terutama scene pop rock, itu udah lah, kayaknya emang ibu kami," jelas Armand.
Begitu besarnya jasa Bunda Iffet bagi mereka yang merintis karier bersama Slank. Ia jadi satu-satunya manajer band yang bahkan kehadirannya pun dinanti oleh para Slankers.
![Suasana rumah duka Bunda Iffet di Gang Potlot III, Duren Tiga, Jakarta, Minggu (27/4/2025). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/27/41277-suasana-rumah-duka.jpg)
"Bunda itu kan waktu tahun 90 sampai 2000 awal sosok manajer Slank. Itu belum pernah ada, gue nggak tahu di seluruh dunia ada nggak, tapi manajer dipanggil sama seluruh penonton, disuruh ke stage, belum pernah ada kayaknya," kisah Armand lagi.
Sebagai informasi, Bunda Iffet meninggal dunia pada Sabtu malam pukul 22.42. Kabar duka tersiar juga lewat media sosial, salah satunya dari unggahan Adib Hidayat di X.
"Duka cita mendalam atas berpulangnya Bunda Iffet, ibu dari Bimbim @slankdotcom pada Sabtu 26 April 2025 dalam usia 87 tahun," demikian bunyi tulisan Adib Hidayat.
Belum ada penjelasan lebih detail soal penyebab berpulangnya Bunda Iffet malam tadi. Baru disampaikan keterangan soal rencana pemakaman Bunda Iffet di TPU Karet Bivak, Jakarta selepas waktu Dzuhur.
Selain para personel GIGI, ada juga bassis Ungu Makki Omar dan Anang Hermansyah yang ikut meluangkan waktu datang ke kediaman Bunda Iffet.