Dedi Mulyadi Mau Kirim Siswa Bandel ke Barak Militer, Joko Anwar Beri Reaksi Menohok

Senin, 28 April 2025 | 17:34 WIB
Dedi Mulyadi Mau Kirim Siswa Bandel ke Barak Militer, Joko Anwar Beri Reaksi Menohok
Joko Anwar (Instagram)

Suara.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum lepas dari sorotan publik.

Usai diduga membuat konten rekayasa untuk pencitraan, Dedi Mulyadi berencana mengirim siswa bermasalah di wilayah Jawa Barat ke barak militer untuk pendidikan.

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten atau kota. Kami mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan lebih dulu, lalu bertahap," ujar Dedi Mulyadi di Bandung, Minggu (27/4/2025).

Pendidikan di barak militer direncanakan berlangsung selama enam bulan, dan siswa yang bermasalah akan dijemput langsung di rumah oleh anggota TNI.

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah," papar Dedi Mulyadi.

Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL

Diharapkan dari program tersebut, siswa yang sulit dibenahi karakternya bisa jadi pribadi yang lebih baik setelah kembali bermasyarakat.

"Jadi, di sana untuk dibina karakter dan perilakunya," kata Dedi Mulyadi.

Rencana Dedi Mulyadi mulai mendapat tanggapan dari mereka yang tidak sependapat. Salah satunya seperti sutradara Joko Anwar, yang menilai program semacam itu bukan solusi.

"Kang @DediMulyadi71, mengirim anak-anak yang ‘bermasalah’ ke barak militer atau institusi yang mengajarkan kedisiplinan dengan kepatuhan. Itu bukan solusi yang tepat," keluh Joko Anwar di X, Senin (28/4/2025).

Baca Juga: Dedi Mulyadi Kaget Lihat Asap Hitam Pekat dari Pabrik : Seperti Masa Depan Kita

Pembinaan di militer cuma akan membuat siswa bermasalah dikondisikan untuk patuh. Bukan benar-benar membenahi akar masalah kenakalan dalam diri mereka, yang tentunya didasari alasan tertentu.

"Ini tidak membuat kita lebih memahami akar masalah perilaku anak," tutur Joko Anwar.

Ada solusi yang lebih jitu menurut Joko Anwar dalam menangani masalah kenakalan siswa bermasalah, salah satunya seperti memperbanyak layanan konseling.

"Mereka butuh pemahaman emosi, penyembuhan trauma, dan bimbingan personal. Bukan sekedar dikondisikan untuk patuh," kritik Joko Anwar.

Pendidikan militer, di mata Joko Anwar, bukan didesain untuk pembenahan karakter menyeluruh bagi siswa bermasalah.

"Barak militer tidak dikondisikan untuk memberikan kebutuhan ini," tutur Joko Anwar.

Sutradara Indonesia, Joko Anwar (Instagram/@jokoanwar)
Sutradara Indonesia, Joko Anwar (Instagram/@jokoanwar)

Agar mendapat solusi lebih jitu, Joko Anwar menyarankan Dedi Mulyadi untuk lebih dulu menyaksikan film Pengepungan di Bukit Duri garapannya.

"Kalau sempat, nonton Pengepungan di Bukit Duri ya, Kang. Nuhun," ajak Joko Anwar.

Ya, Joko Anwar memang menjadikan isu di bidang pendidikan sebagai salah satu latar belakang pembuatan film Pengepungan di Bukit Duri.

Joko Anwar punya keresahan tentang rusaknya kualitas pendidikan Indonesia, karena kegagalan pemerintah menghadirkan sekolah yang sesuai visi misi negara untuk mencerdaskan masyarakat.

"Sebenernya, film ini skenarionya tahun 2007 sudah selesai. Cerita Pengepungan di Bukit Duri ini pertama berbicara tentang pendidikan di Indonesia yang gagal menciptakan sekolah sebagai tempat belajar mengajar dan pembentukan karakter," papar Joko Anwar.

Ada pula keresahan Joko Anwar tentang lekatnya masyarakat Indonesia dengan budaya kekerasan dari terciptanya film Pengepungan di Bukit Duri.

"Kedua, film ini membahas kedekatan Indonesia dengan budaya kekerasan, termasuk anak-anak mudanya," terang Joko Anwar.

Terakhir, praktek korupsi di lingkungan pendidikan tentu tak luput juga dari pengamatan Joko Anwar selaku sineas.

"Ketiga, impilkasi dari sistem pendidikan yang gagal ini menimbulkan banyak sekali budaya negatif di Indonesia, ya termasuk korupsi juga," ucap Joko Anwar.

Sedang Dedi Mulyadi sebelumnya disorot karena sebuah konten saat menanggapi kritik masyarakat menengah ke bawah tentang kebijakannya soal larangan perayaan wisuda dan perpisahan sekolah.

Gadis bernama Aura Cinta yang tampil dalam konten tersebut kabarnya adalah seorang pesinetron, dan sengaja dipersiapkan untuk mendebat Dedi Mulyadi.

Belum ada pernyataan resmi dari Dedi Mulyadi soal isu dirinya sengaja menyiapkan Aura Cinta untuk berdebat di konten.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI