Suara.com - Deddy Corbuzier mengundang Ferry Irwandi ke podcast Close the Door, menunjukkan hubungan mereka yang tetap baik meski berbeda pandangan tentang politik.
Sebelumnya Ferry Irwandi didesak untuk keluar dari Close the Door berkaitan dengan posisi Deddy Corbuzier di pemerintahan.
Ferry Irwandi menolak karena selama ini Deddy Corbuzier memberikan kebebasan untuk dirinya membuat konten.
Termasuk ketika Ferry Irwandi meniru konten Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka soal Bonus Demografi belum lama ini.
"Gibran dibikin video sama dia. Gue harus devil advocate (menentang) nih," ujar Deddy Corbuzier dalam podcast yang dibagikannya pada Rabu, 30 April 2025.
"Bukankah dia berusaha? Boleh dong, nggak ada salahnya dia berusaha," bela suami Sabrina Chairunnisa tersebut.
Menurut Deddy Corbuzier, Wapres Gibran memiliki cara komunikasi yang khas sehingga tidak bisa dituntut menjadi sesempurna para konten kreator.
"Memang Pak Wapres mungkin gaya dia kalo ngomong tidak semenarik konten kreator. Bawaannya dia begitu. Tapi kan dia berusaha. Kenapa Anda tidak menghargai usaha dia?" tanya Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Usai Desakan Ganti Wapres Gibran Mencuat, PPAD Mendadak Kumpul di Istana: Ada Apa?
Namun Ferry Irwandi mengaku justru memberikan penghargaan tertinggi kepada Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Ferry Irwandi pun membantah apabila Wapres Gibran dibilang meniru kontennya, malah sebaliknya.
"Saya meniru Pak Wapres karena terinspirasi. Kan orang bilang, beliau meniru (saya). Padahal kan enggak," tegas Ferry Irwandi.

Pilihan Wapres Gibran Rakabuming Raka memilih topik bonus demografi-lah yang disoroti Ferry Irwandi.
Sebagai informasi, bonus demografi adalah fenomena proporsi penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia non-produktif.
Sebelum membahas lebih lanjut, Ferry Irwandi menanyakan pendapat Deddy Corbuzier soal kualitas konten yang dibuat Wapres Gibran.
"Bagus. Kalo dia mau membahas (bonus demografi) itu, bagus. Kontennya.. kan dia berusaha. Tidak akan seprofesional kalian (konten kreator)," bela Deddy Corbuzier lagi.
Deddy Corbuzier membenarkan bahwa konten yang dibuat Wapres Gibran Rakabuming Raka memang kurang.
Namun pria yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Stafsus Menhan) Bidang Komunikasi Sosial dan Publik tersebut meminta masyarakat maklum.
"Gini, secara konten gua harus mengatakan, kurang. Karena menurut gue karena dia tidak terbiasa membuat konten seperti itu," jelas Deddy Corbuzier.
"Sama.. mungkin, kalo membuat konten seperti itu, harusnya ada langkah lanjut. Tapi dia membuat konten itu sendiri menurut gua tidak salah dan bagus," imbuhnya.
Sedangkan Ferry Irwandi menyoroti isi dari video Bonus Demografi yang diunggah Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Sebagai Wapres, Gibran diminta Ferry Irwandi memberitahukan langkah pemerintah menghadapi Bonus Demografi, bukan hanya menjelaskan.
"Harusnya bukan ngedidik. Itu biar jadi tugas kita ngejelasin bonus demografi apa," protes Ferry Irwandi.
"Tugas dia adalah, ini loh kita udah ada program-program ini, karena kita tau urgensi ini, jadi tolong lakuin ini, nanti kita bantu ini," sambungnya.
Deddy Corbuzier lagi-lagi berusaha membela. "Mungkin itu baru opening?" tanyanya.
Sayangnya konten Wapres Gibran berikutnya ialah mengenai Piala Dunia U-17, bukan penjelasan tentang program pemerintah menghadapi bonus demografi.
Dalam podcast tersebut, Ferry Irwandi juga membahas dampak perang tarif antara Tiongkok dan Amerika Serikat terhadap Indonesia.
Ferry Irwandi berpendapat bahwa Tiongkok akan lebih tahan menghadapi perang tarif ketimbang Amerika.
Salah satunya karena Tiongkok berkembang sangat pesat dengan kontrol atas media sosial yang memungkinkan pemerintah menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi.
Kepada Deddy Corbuzier, Ferry Irwandi menjelaskan pula soal keputusannya meninggalkan Twitter atau X.
Efek doxing dan penguntitan yang dialaminya menjadi satu dari sekian alasan Ferry Irwandi tak ingin lagi berpendapat di X meski banyak mendapat desakan untuk kembali.
Kontributor : Neressa Prahastiwi