Dia kemudian bergabung dengan Gresik Petrokimia di ajang Proliga 2025, dan hanya memiliki waktu satu hari untuk berlatih sebelum tampil di pertandingan.
Kurangnya waktu adaptasi ini berdampak langsung pada performa sang atlet di lapangan.
Kekalahan dari Popsivo Polwan dan gagalnya tim masuk tiga besar pun semakin memperkeruh situasi.
Hal tersebut memicu kritik keras dari publik yang terbiasa melihat Megawati tampil gemilang di Korea.
Megawati sempat menjelaskan dalam video lain bahwa dirinya bukan star syndrome, dan meminta mereka yang tidak suka untuk berhenti mengikutinya.
Dia mengaku tidak berniat marah, tetapi hujatan berlebihan membuatnya akhirnya kehilangan kesabaran.
Sebagai atlet yang pernah diakui dunia dan dijuluki Megatron, harapan publik memang tinggi.
Namun, ekspektasi tersebut perlu diimbangi dengan pemahaman atas kondisi nyata yang dihadapi para atlet.
Kontributor : Chusnul Chotimah
Baca Juga: Pertemuan Prabowo-Mega Jilid 2 Terungkap? Ahmad Muzani Sebut Ada Hari Baik