Fakta dan Sinopsis Para Perasuk, Film Bergenre Drama Supranatural

Sumarni Suara.Com
Minggu, 11 Mei 2025 | 16:11 WIB
Fakta dan Sinopsis Para Perasuk, Film Bergenre Drama Supranatural
Para Perasuk (Instagram)

Suara.com - Setelah sukses dengan film Budi Pekerti dan Penyalin Cahaya, Wregas Bhanuteja kembali menyapa kita dengan karya terbarunya, yakni Para Perasuk.

Berbeda dari film-film sebelumnya, kali ini Wregas Bhanuteja mengusung genre drama supernatural yang tentunya membuat penikmat film, khususnya film horor penasaran.

Lantas, seperti apa fakta-fakta dan sinopsis film Para Perasuk? Simak ulasannya berikut ini.

1. Bertabur Bintang

Film Para Perasuk
Film Para Perasuk

Film yang disutradarai oleh Wregas Bhanuteja dan diproduseri oleh Siera Tamihardja, Iman Usman, dan Amalia Fitriani Rusdi ini berhasil menggandeng deretan aktor besar untuk ikut main di Para Perasuk.

Mereka adalah Maudy Ayunda yang berperan sebagai Laksmi, Angga Yunanda sebagai Bayu, Bryan Domani sebagai Ananto, Chicco Kurniawan sebagai Pawit.

Selain itu, ada Indra Birowo sebagai Bapak Bayu, Ganindra Bimo sebagai Fahri dan Anggun C. Sasmi sebagai Guru Asri.

2. Bergenre Drama Supranatural

Film Para Perasuk
Film Para Perasuk

Film Para Perasuk bergenre drama supernatural. Film ini mengangkat kisah mengenai sebuah desa yang masyarakatnya menganggap kerasukan roh menjadi suatu kepuasan.

Baca Juga: Han So-hee Digaet Main Film 'The Intern' Versi Korea, Ini Kata Agensi!

Para Perasuk yang memiliki judul internasional Levitating diketahui akan segera tayang di bioskop tahun ini.

3. Meraih Penghargaan

Film Para Perasuk
Film Para Perasuk

Film Para Perasuk berhasil meraih penghargaan CJ ENM Award di ajang Asian Project Market, yang menjadi rangkaian Busan International Film Festival 2024.

Untuk diketahui, film Para Perasuk menjadi satu dari total delapan film yang mendapat penghargaan dalam ajang Asian Project Market.

Sebelumnya, ada 441 proyek film dari 44 negara yang mendaftar, hingga akhirnya terpilih 30 proyek film panjang dari 17 negara untuk dipresentasikan di Asian Project Market.

Adapun film-film yang berhasil lolos memiliki tema dengan latar belakang politik, sosial dan budaya dari berbagai negara Asia.

Siera selaku produser pun mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada film Para Perasuk di ajang Asian Project Market.

"Penghargaan ini merupakan bukti kepercayaan terhadap potensi film Indonesia yang semakin berkembang dari waktu ke waktu," ungkap Siera.

4. First Look Film Para Perasuk

Film Para Perasuk
Film Para Perasuk

Dalam first look film ini, Maudy Ayunda tampak tidak sadarkan diri, seperti dalam kondisi keserupan.

Sementara itu, Anggun dengan mikrofon seperti tengah merapalkan mantra namun masih dengan aura rockstar, Indra Birowo dengan matanya yang menyiratkan kesedihan sembari mengendarai motor galon, dan Ganindra Bimo terlihat sebagai sosok yang berkuasa.

"First look memberikan petunjuk tentang transformasi karakter di film ini, yang belum pernah dilihat oleh penonton sebelumnya di film-film lainnya. Semoga kami bisa mempersembahkan sebuah karya yang membawa kebaruan dan sesuatu yang fresh dan turut mendorong perkembangan perfilman Indonesia," ungkap Wregas Bhanuteja.

Melalui film Para Perasuk, Wregas Bhanuteja juga ingin berpesan pada penonton untuk mempertanyakan batas antara tradisi, kekuasaan, dan identitas.

Tema kerasukan sendiri diangkat sebagai budaya komunal yang menjadi medium untuk menggambarkan pertarungan antara masyarakat akar rumput dengan kekuatan elit yang rakus.

Sinopsis Film Para Perasuk

Film Para Perasuk
Film Para Perasuk

Film Para Perasuk menawarkan sebuah kisah yang unik. Memiliki latar di sebuah desa terpencil, kerasukan ternyata bukan lagi dianggap sebagai kutukan atau kejadian supranatural yang menakutkan.

Justru sebaliknya, kerasukan merupakan momen kebahagiaan bersama. Kerasukan malah menjadu tradisi yang dinanti-nanti oleh warga desa layaknya sebuah perayaan.

Dalam suasana itulah muncul sosok Bayu, seorang pemuda desa yang memiliki ambisi besar, yakni menjadi seorang perasuk.

Namun keinginannya bukan sekadar untuk menjadi bagian dari pesta. Ia bertekad membela desanya dari ancaman ketamakan para penguasa yang perlahan-lahan mulai menggerogoti tanah dan kehidupan masyarakat desa.

Kontributor : Anistya Yustika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI