Suara.com - Tragedi yang menimpa remaja 17 tahun, David Ozora menjadi perhatian nasional ketika peristiwa penganiayaan terhadapnya mencuat ke publik pada awal 2023.
Kini, insiden memilukan itu kembali disorot setelah rumah produksi Umbara Brothers Film mengumumkan proyek film bertajuk Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel.
Film ini tak hanya bertujuan merekonstruksi kejadian faktual, tetapi juga mengangkat isu sosial yang lebih dalam.
Pihak produksi menyatakan bahwa film ini dibuat sebagai bentuk penolakan terhadap lupa kolektif masyarakat terhadap kasus kejahatan berat yang melibatkan anak dari mantan pejabat pajak.
"Ketika kekuasaan mencoba untuk membungkam keadilan," bunyi caption unggahan Instagram @umbarabrothers dikutip pada Senin, 19 Mei 2025.

"Menolak lupa tragedi kasus penganiayaan brutal kepada anak dibawah umur, oleh anak oknum pejabat yang mengaku sebagai 'penguasa Jaksel,'" lanjutnya.
Melalui film ini, mereka ingin menggambarkan bagaimana kekuasaan dapat berusaha membungkam keadilan, terutama ketika pelaku berasal dari kalangan elite.
Jajaran pemain film Ozora dibanjiri aktor ternama, seperti Chicco Jerikho, Muzzaki Ramdhan, Tika Bravani, serta Mathias Muchus.
Banyak yang berspekulasi bahwa Chicco akan memerankan ayah David, sosok yang menjadi simbol perjuangan mencari keadilan.
Baca Juga: Mario Dandy Akan Disidang di Kasus Pencabulan, Ayah David Ozora: Akhirnya...
Kisah nyata yang menjadi dasar film Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel memang mengguncang publik.
Kembali pada 20 Februari 2023, Mario Dandy Satriyo melakukan tindakan penganiayaan terhadap David Ozora.
David adalah putra dari Jonathan Latumahina, aktivis Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Mario yang saat itu berusia 20 tahun merupakan putra dari eks pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo.
Tindakannya tidak dilakukan sendiri, melainkan dengan bantuan pacarnya yang masih berusia 15 tahun (berinisial AG) dan temannya Shane Lukas (19).