Di tengah kegugupan itu, ia pun menyempatkan diri meminta restu kepada Sarwendah.
“Aku doa dulu dan bilang sama Bunda untuk mendoakan semoga berjalan lancar. Bunda minta aku untuk videoin momen nembaknya,” ungkapnya.
Bukan kali ini saja Sarwendah menunjukkan sikap terbuka terhadap kehidupan asmara Betrand.
Dalam pernyataannya, Sarwendah mengaku telah merestui Betrand untuk berpacaran sejak usianya menginjak 18 tahun.
Bahkan, ia sempat mencoba mencarikan pasangan untuk Betrand, meskipun kala itu sang anak memilih menunggu hingga lebih siap.
“Aku bilang, nanti umur 20 tahun bakal cari jodoh sendiri. Dan akhirnya, aku ketemu Aqila,” jelas Onyo.

Soal restu terhadap hubungan Betrand dan Aqila, Sarwendah juga memberikan penjelasan mendalam.
Ia menegaskan bahwa yang paling penting dalam suatu hubungan adalah kejujuran dan komunikasi yang terbuka.
“Ya menurut Bunda ini sama-sama jadinya ke yang lebih positif, nggak bohong itu yang paling penting menurut aku, kepercayaan itu penting gitu,” kata Sarwendah.
Baca Juga: Masih Tak Menyangka Bisa Berangkat Haji, Ruben Onsu Menangis Sampai Matanya Bengkak
Ia juga menjelaskan bahwa selama ini dirinya selalu memberi contoh kepada anak-anaknya untuk saling terbuka, termasuk dalam hal-hal kecil.
“Aku pun kalau mau ngapain gitu kadang aku ngasih tahu ke mereka. Minimal anak-anak tahu apa yang aku lakuin, enggak mau anak-anak tuh tahu dari luar,” tambahnya.
Kesimpulan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyebut Sarwendah menangis karena sedih atau kecewa terhadap hubungan Betrand Peto dengan Aqila tidaklah benar.
Faktanya, tangis Sarwendah merupakan ekspresi keharuan dan rasa bangga karena melihat sang anak tumbuh menjadi pribadi dewasa yang berani mengambil keputusan.