Mahalini Urus Paspor Anak Pakai Tanktop, Padahal Ditjen Imigrasi Punya Aturan Berpakaian

Yazir F Suara.Com
Rabu, 28 Mei 2025 | 18:44 WIB
Mahalini Urus Paspor Anak Pakai Tanktop, Padahal Ditjen Imigrasi Punya Aturan Berpakaian
Mahalini Urus Paspor Anak Pakai Tanktop
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan Rizky Febian dan Mahalini Raharja baru-baru ini mengurus paspor untuk anak pertama mereka, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian.

Namun penampilan Mahalini saat mengurus dokumen untuk putrinya memicu kontroversi.

Dalam unggahan video dari akun resmi TikTok Imigrasi Jakarta Pusat pada Rabu, 28 Mei 2025, Rizky dan Mahalini terlihat berada di Immigration Lounge Senayan City.

Dalam video tersebut, mereka mengucapkan terima kasih atas pelayanan yang ramah dan profesional dari pihak imigrasi.

"Hari ini kita lagi bikinin paspornya Selina di Immigration Lounge Senayan City. Pelayanannya oke banget. Ramah-ramah semua," ungkap Rizky Febian.

"Dan yang pastinya, kita benar-benar diarahkan sampai selesai semuanya. Terima kasih banyak, dan saya senang sekali bisa di-support dan dibantu untuk pembuatan paspor di Imigrasi Lounge-nya Senayan City," lanjutnya.

Potret Mahalini Raharja di event IDÔLE POWER by Lancôme x Olivia Rodrigo dipuji secantik Barbie. [Instagram/@mahaliniraharja]
Mahalini Raharja urus paspor anak pakai tanktop [Instagram/@mahaliniraharja]

Meski isinya hanya ucapan terima kasih, unggahan tersebut justru memicu gelombang kritik dari netizen.

Penyebabnya adalah busana yang dikenakan Mahalini, yakni tampil santai mengenakan tanktop.

Sebagian besar netizen menilai busana penyanyi asal Bali itu tidak sesuai dengan aturan berpakaian saat mengurus dokumen resmi seperti paspor, meski bukan untuk dirinya sendiri.

Baca Juga: Olla Ramlan Pakai Tank Top Umbar Tato, Wajahnya setelah Lepas Hijab Mirip Mahalini

Banyak yang merasa diperlakukan tidak adil karena pengalaman pribadi mereka yang berbeda saat datang ke kantor imigrasi dengan pakaian yang dianggap "kurang pantas."

"Pakai kaos diusir, ini pakai tanktop nggak diusir. Miris banget," tulis seorang pengguna.

"Kemarin gue bikin paspor pakai gamis, malah diusir. Ini pakai baju nggak sopan malah di-ACC. Kocak lu!" komentar lainnya.

Tidak sedikit pula yang menyoroti perlakuan istimewa yang dianggap diberikan kepada selebritis.

"Justru karena mereka public figure, harusnya jadi contoh! Kalau buat peraturan itu yang konsisten ya!" ujar seorang netizen dengan nada kesal.

Sebagian lainnya menyoroti perbedaan antara kantor imigrasi biasa dan layanan eksklusif Immigration Lounge yang berlokasi di pusat perbelanjaan seperti Senayan City.

Ada anggapan bahwa aturan berpakaian di lounge tidak seketat di kantor imigrasi konvensional, tapi hal ini tetap menimbulkan kebingungan publik.

"Ini imigrasi lounge, teman-teman semuaaa, jadi kayaknya bebas mau pakai baju apa juga. Ingat ya, ini imigrasi lounge di Senayan City, bukan kantor imigrasi," tulis seorang pengguna yang mencoba memberikan konteks.

Meskipun demikian, Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia sebenarnya telah menetapkan pedoman berpakaian yang berlaku di seluruh unit layanan paspor, termasuk immigration lounge.

Secara umum, masyarakat diimbau untuk mengenakan pakaian yang sopan dan rapi. Pakaian yang terlalu terbuka seperti tanktop, celana pendek, atau sandal jepit tidak dianjurkan.

Pihak Imigrasi Jakarta Pusat hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait kontroversi tersebut.

Namun, insiden ini kembali menyoroti pentingnya konsistensi dalam penerapan peraturan, terutama di instansi pelayanan publik.

Ketidakjelasan dan inkonsistensi dalam penegakan aturan bisa menimbulkan kesan diskriminatif, terlebih bila menyangkut perlakuan berbeda terhadap publik figur.

Bagi masyarakat umum yang hendak mengurus dokumen di kantor imigrasi, tetap disarankan untuk berpakaian sopan.

Aturan umumnya menggunakan kemeja atau kaos berkerah, celana panjang, dan sepatu tertutup.

Penampilan yang rapi tidak hanya mencerminkan rasa hormat terhadap institusi publik, tetapi juga meminimalkan risiko penolakan layanan.

Meski layanan semakin modern dan berorientasi pada kenyamanan, standar kesopanan tetap menjadi bagian penting dalam interaksi di ruang publik, terutama yang berkaitan dengan dokumen negara.

Netizen berharap pihak imigrasi bisa memberikan penjelasan yang lebih tegas dan terbuka agar tidak menimbulkan interpretasi yang beragam di masyarakat.

Kontributor : Chusnul Chotimah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI