Suara.com - Monica Kezia Sembiring tampil memukau di malam puncak Miss World 2025 yang diselenggarakan di Haiderabad, India, pada Sabtu 31 Mei 2025 waktu setempat.
Miss World 2025 dimenangkan perwakilan Thailand, Suchata Chuangsri.
Meski sudah tersingkir di babak 40 besar, Monica Sembiring tetap berhasil mendapatkan dua penghargaan.
Salah satunya Beauty with A Purpose sebagai wakil benua Asia yang diumumkan di malam puncak Miss World 2025 kemarin.
Yuk kenalan lebih jauh dengan perwakilan Indonesia di Miss World 2025 ini melalui profil Monica Kezia Sembiring berikut.
1. Biodata Monica Kezia Sembiring

Monica Kezia Sembiring merupakan pemenang Miss Indonesia 2024 yang lahir di Medan, 5 Januari 2002,
Dua bersaudara, anak sulung dari pasangan Rezeki Sembiring Kembaren dan Debora Munthe ini lulus dari SMAN 1 Medan dan meraih gelar sarjana di Universitas Diponegoro.
Monica Sembiring bergelar Sarjana Teknik (S.T.) setelah menuntaskan pendidikannya di jurusan Teknik Kimia dengan predikat cum laude pada 2019.
2. Perjalanan Karier Monica Kezia Sembiring

Monica Kezia Sembiring awalnya berkarier sebagai model. Setelah lulus kuliah, Kezia kabarnya sempat berkarier di bidang perbankan.
Setelah memenangkan Miss Sumatra Utara 2024, Monica Sembiring mewakili provinsinya di kontes Miss Indonesia.
Mahkota Audrey Vanessa kemudian berpindah kepada Monica Sembiring yang berhasil menjadi Miss Indonesia 2024.
Monica Sembiring berhasil mengalahkan pesaingnya, Clarita Adity yang merupakan wakil dari Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai runner up 1.
Monica Sembiring juga perwakilan Sumatra Utara pertama yang berhasil merebut gelar Miss Indonesia loh!
Selain menjadi juara, Monica Sembiring bergelar Miss Multimedia yang merupakan program fast track di Miss Indonesia.
Kemenangan Miss Multimedia tersebut berkat podcast Monica Sembiring yang membicarakan kesetaraan gender di tempat kerja bersama Miss Maluku, Tanaya Prameswari.
Monica Sembiring memang tertarik dalam pembedayaan perempuan di tempat kerja, pendidikan, dan pelestarian lingkungan.
Monica Sembiring bahkan berharap ia mampu membantu perluasan akses pendidikan dan peluang karier untuk para perempuan terutama di pedesaan.
3. Prestasi Monica Kezia Sembiring

Di Miss World 2025, Monica Kezia Sembiring juga memenangkan program fast track.
Monica Sembiring rupanya berhasil memenangkan dua program fast track Miss World 2025, yaitu Talent Show dan Beauty With a Purpose.
Monica Sembiring menunjukkan talentanya bermain piano yang bukan hanya emosional, tetapi dengan teknik memukau pula.
Berkat memenangkan Talent Show, Monica Sembiring melaju ke babak 10 besar untuk grup kontinental Asia dan Oceania.
Sedangkan program Beauty With a Purpose dimenangkan Monica Sembiring melalui proyek bernama "Pipeline For Lifeline" di desa Ciseke.
Desa yang terletak di Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, tersebut, masih menggunakan air sungai yang tercembar limbah untuk keseharian.
Monica Sembiring lantas membuat proyek "Pipeline For Lifeline" untuk menyalurkan air bersih dengan sistem pemipaan dari mata air Cirahab.
Selain di ajang kecantikan Indonesia maupun dunia, Monica Sembiring juga punya sederet prestasi mengagumkan.
Kemenangan Monica Sembiring di program fast track Talent Show Miss World 2025 tak lepas dari prestasinya di festival piano.
Monica Sembiring meraih penghargaan di Platinum Award Indonesia National Piano Festival 2014 saat usianya masih 12 tahun.
Penghargaan Monica Sembiring yang lain adalah Awardee XL Future Leadership Awards, Winner at Most Innovative Collaboration XLPL B10 Internet of Things (IoT) Challenge 2023.
Monica Sembiring juga lolos hingga Top 19 di International Renewable Energy Startup Competition.
Oleh sebab itu, Monica Sembiring sempat mendapatkan Dana Hibah Program Kreativitas Mahasiswa dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Ketika kuliah, Monica Sembiring ikut berpartisipasi membangun Desa Seni dan pengadaan teknologi untuk Smart Village di Jawa Tengah.
Itu dia profil Monica Kezia Sembiring yang baru saja mengikuti kontes kecantikan Miss World 2025. Bagaimana pendapatmu?
Kontributor : Neressa Prahastiwi