Suara.com - Pedangdut kenamaan Inul Daratista kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama di momen Hari Raya Idul Adha 2025.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, istri dari Adam Suseno ini kembali menunaikan ibadah kurban dengan menyembelih lima ekor sapi.
Inul Daratista mengatakan bahwa kebiasaannya untuk berkurban sudah menjadi rutinitas tahunan. Bagi dia, kurban merupakan bentuk rasa syukur sekaligus ladang berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
"Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ya, potong sapi banyak berkah. Karena kan yang membutuhkan juga banyak, yang mau juga banyak. Jadi kita kali ini juga, alhamdulillah, masih sama gitu potong sapinya," kata Inul Daratista saat ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan pada Rabu, 4 Juni 2025.
Pelantun lagu Masa Lalu tersebut menjelaskan bahwa lima ekor sapi yang dikurbankan tidak semuanya disembelih di kediamannya. Sebagian besar dialokasikan ke tempat-tempat lain agar bisa menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
"Insya Allah lima ekor, masih sama. Cuma ada beberapa sapi yang aku alokasikan. Jadi enggak semua dipotong di rumah. Yang satu aku alokasikan ke Ustaz Subki, yang satunya lagi ke masjid, ke tempat anak yatim. Terus yang tiga potong sendiri," tutur Inul.
Soal bobot sapi, Inul memastikan seluruh hewan kurban yang dia siapkan memiliki ukuran jumbo, dengan berat di atas satu ton.
Inul sengaja memilih sapi yang besar karena memperkirakan jumlah penerima daging bisa mencapai ribuan kepala keluarga.
"Insya Allah sih di atas satu ton semua. Yang jelas kalau aku ngitungnya tuh, bisa untuk dapat berapa ribu KK, gitu. Artinya, sebagian di daerah aku sudah kebagian, gitu," ungkapnya.
Baca Juga: 20 Tahun Bertahan di Bisnis Karaoke, Inul Daratista Curhat Pakai Lagu Rhoma Irama
Pedangdut bernama asli Ainur Rokhimah tersebut juga menyebut bahwa jumlah hewan kurban yang dia siapkan setiap tahun bisa bervariasi.

Tidak selalu lima ekor sapi, terkadang hanya tiga sapi dan beberapa ekor kambing. Namun yang pasti, sebagian besar hewan kurbannya disalurkan ke berbagai lembaga dan komunitas Islam.
"Enggak (selalu lima ekor sapi), tahun-tahun sebelumnya sempat tiga, terus ada beberapa kambing. Terus sebenarnya juga banyak, ya," jelas Inul.
"Cuma karena sapi-sapi ini kan suka dialokasikan ke masjid, ada yang ke Muhammadiyah, ada yang ke NU. Ada yang ke LDII, ada ke mana. Beberapa-beberapa suka alokasikan," tambahnya.
Kebiasaan menyembelih hewan kurban di rumah pun baru dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Alasannya sederhana, sang putra semata wayangnya, Ivan, ingin melihat langsung proses pemotongan.
"Saya nggak pernah kurban di rumah, tapi saya titip-titipin, ada ke tempat pondok pesantren atau anak yatim," bebernya.