Usai Mualaf, Ustaz Yahya Waloni Tak Boleh Masuk Masjid karena Belum Sunat

Sabtu, 07 Juni 2025 | 16:55 WIB
Usai Mualaf, Ustaz Yahya Waloni Tak Boleh Masuk Masjid karena Belum Sunat
Ustaz Yahya Waloni. [Tangkapan layar Youtube]

Suara.com - Ustaz Yahya Waloni sempat bercerita momen pertama kali dirinya baru saja masuk Islam sebelum meninggal dunia kemarin, Jumat 6 Juni 2025.

Saat Ustaz Yahya Waloni hendak melaksanakan salat sebagai orang yang baru saja mualaf, dirinya justru tak diperbolehkan masuk ke masjid.

"Pertama kali saya mau salat itu, saya nggak disuruh masuk ke masjid pak haji," kata Ustaz Yahya Waloni dalam Youtube Rhoma Irama Official 1 tahun lalu.

Padahal, waktu itu Ustaz Yahya Waloni sudah mengucap syahadat yang berarti sudah resmi mualaf. Namun, dirinya tak diizinkan masuk ke masjid karena belum disunat atau dikhitan.

Ustaz Yahya Waloni [Youtube/Deddy Corbuzier].
Ustaz Yahya Waloni [Youtube/Deddy Corbuzier].

"Saya sudah bersyahadat ini, tapi belum disunat waktu itu. Kata pak ketua MUI, boleh ke masjid tapi disunat dulu," katanya.

Karena itu, Ustaz Yahya Waloni ini langsung minta disunat hari itu juga dengan seorang mantri.

"Kalau gitu sunat sekarang saja pak kyai, saya bilang. Tapi suruh tunggu karena mantrinya belum datang," lanjut Ustaz Yahya Waloni.

Ustaz Yahya Waloni masih ingat kala itu dirinya disunat menggunakan bambu dan diikat karet hingga tak merasakan apapun di bagian organ intimnya.

Setelah mati rasa, ketua MUI langsung mengarahkan mantri yan dipanggilnya untuk segera menyunat Ustaz Yahya Waloni.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Ustaz Yahya Waloni Sadar Pernah Sakiti Perasaan Umat Kristen

"Terus disunat pakai golok?" Tanya Rhoma Irama.

"Enggak, pakai bambu terus diikat pakai karet di ujung terus dicubit-cubit. Pas saya bilang sudah tidak terasa, langsung (dia bilang) potong cepat," jawab Ustaz Yahya sambil tertawa.

Setelahnya, Ustaz Yahya Waloni mengatakan dirinya tak bisa memakai celana dan hanya bisa mengenakan sarung dengan kondisi dilonggarkan pada bagian organ intim selama 3 hari 3 malam.

Karena sunat itulah, Ustaz Yahya Waloni yang baru saja mualaf ini menjadi terbiasa mengenakan sarung yang menjadi alat salat laki-laki dalam Islam.

"3 hari 3 malam pak haji, tak bisa pakai celana begini terus saya. Pakai sarung terus saya dan dari situ saya jadi biasa pakai sarung," kata Ustaz Yahya Waloni.

Namun, Ustaz Yahya Waloni mengatakan dirinya baru merasa benar-benar sembuh normal setelah 2 minggu sunat.

"Gara-gara sunat itu, 2 minggu baru kering," ujarnya.

Pengalaman itu membuat Ustaz Yahya Waloni beranggapan Rocky Gerung enggan masuk Islam karena tak berani disunat.

"Makanya saya bilang Rocky Gerung tidak mau masuk islam, mungkin itu dia takut disunat itu," ujarnya berguyon.

Sebelumnya, Ustaz Yahya Waloni meninggal dunia mengisi khotbah salat Jumat di Makassar, Sulawesi Selatan pada Jumat 6 Juni 2025.

Peristiwa memilukan itu terjadi di tengah-tengah penyampaian khutbah kedua. Dalam khutbahnya, beliau menekankan pentingnya keikhlasan dalam berkurban dan mengambil teladan dari Nabi Ibrahim dan Ismail.

Beberapa saksi menyebut Ustaz Yahya terlihat cukup bugar saat itu, meski sempat menyeka keringat berulang kali selama khutbah berlangsung.

Sebelum khutbah dimulai, beliau turut menyaksikan prosesi penyembelihan hewan kurban di halaman masjid. Meski cuaca cukup terik, beliau tetap terlihat bersemangat menyapa jamaah satu per satu.

Tangkapan layar Ustaz Yahya Waloni meninggal dunia saat memberikan ceramah di Makassar. (Twitter)
Tangkapan layar Ustaz Yahya Waloni meninggal dunia saat memberikan ceramah di Makassar. (Twitter)

Setelah azan berkumandang, Ustaz Yahya naik ke mimbar. Dalam khutbah pertamanya, beliau membawakan materi tentang ketauhidan dan pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

Kata-katanya yang lantang dan tegas membuat jamaah terhanyut dalam renungan spiritual yang mendalam. Tak sedikit yang meneteskan air mata saat beliau menyampaikan pesan-pesan keimanan.

Usai jeda sejenak, khutbah kedua dimulai. Namun belum lama menyampaikan beberapa kalimat, Ustaz Yahya tiba-tiba terdiam.

Tubuhnya perlahan melemas dan ia terduduk di mimbar. Beberapa jamaah yang duduk di barisan depan segera menyadari kondisi tersebut dan mendekat untuk memberi pertolongan.

Petugas masjid dan jamaah segera mengevakuasi beliau ke RS Klinik Bahagia yang berjarak hanya sekitar 100 meter dari masjid.

Tim medis segera melakukan tindakan penyelamatan, namun setelah beberapa menit, nyawa Ustaz Yahya dinyatakan tidak tertolong.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI