Film ini memenangkan Oscar untuk Skenario Asli Terbaik, membuktikan bahwa horor bisa juga cerdas dan relevan.
4. Hereditary (2018)

Disutradarai oleh Ari Aster, Hereditary mengeksplorasi duka, warisan keluarga, dan gangguan mental dalam balutan horor supernatural.
Toni Collette tampil gemilang sebagai ibu yang kehilangan anaknya, dan perlahan menyadari bahwa keluarganya terhubung dengan sekte misterius.
Atmosfer film cukup lambat namun intens, dengan simbolisme okultisme yang menghantui.
Hereditary menjadi tolok ukur horor psikologis modern serta paling disturbing dalam dekade terakhir.
5. Midsommar (2019)

Masih dari Ari Aster, Midsommar mengambil pendekatan unik dengan setting festival musim panas di Swedia yang penuh cahaya.
Film yang dibintangi Florence Pugh ini mengupas hubungan yang toksik, manipulasi psikologis, dan kekerasan terselubung di balik tradisi budaya.
Warna cerah dan musik yang tenang justru memperkuat rasa tidak nyaman sepanjang film.
Sejumlah adegan gore dan di luar nalar membuat penonton bergidik sekaligus ingin muntah.
Baca Juga: Hotel Sakura, Hadirkan Teror Jepang dengan Nuansa Mistis Tayang 10 Juli 2025
6. Smile (2022)

Smile menyajikan horor psikologis yang berfokus pada trauma yang menyebar seperti kutukan.
Setelah menyaksikan bunuh diri pasiennya, seorang psikiater mulai mengalami halusinasi dan perasaan dikejar entitas misterius.
Film ini berhasil membangun ketegangan melalui senyum yang menyeramkan, menjadi simbol dari rasa sakit yang disembunyikan di balik wajah tenang.
Sekuelnya, yang dibintangi Naomi Scott, dirilis pada 2024 dan tak kalah sukses meneror penonton.
7. Talk to Me (2023)

Film garapan A24 ini menyuguhkan konsep horor yang segar, tangan keramik yang digunakan remaja untuk berkomunikasi dengan roh.
Talk to Me berhasil menyentuh isu kehilangan dan tekanan sosial, diiringi dengan visual menyeramkan dan narasi yang emosional.