Suara.com - Cho Yong Gi mahasiswa UI yang mernjadi tersangka karena menjadi relawan medis aksi May Day di depan Gedung DPR/MPR RI tengah menjad perbincangan.
Ketika menjalankan tugas, mahasiswa UI jurusan Filsafat tersebut malah dituduh melempar sesuatu ke arah petugas kepolisian.
Cho Yong Gi lantas ditangkap dan mengaku mengalami kekerasan fisik bersama tiga relawan lainnya.
Cho Yong Gi juga ditetapkan sebagai tersangka dengan tiga pasal, salah satunya penghinaan terhadap presiden dan wakilnya.
Oleh sebab itu, kritik terhadap kepolisian dan dukungan untuk Cho Yong Gi disuarakan warganet.
Melalui akun X @ChoYongGii, Cho Yong Gi memberikan tanggapan terkait dukungan yang diberikan kepadanya.
"Aku nggak tau ternyata sebanyak ini dukungan publik sampai kemarin malam keluar dari ruang pemeriksaan jam 9 malam," ungkap Cho Yong Gi dalam tulisannya yang dibagikan pada Kamis, 5 Juni 2025.
Cho Yong Gi mengaku mendapat ratusan pesan dukungan yang membuat rasa capek, bosan, dan ngantuknya selama pemeriksaan hilang.

Perasan itu berganti haru karena selama ini Cho Yong Gi merasa kesepian.
Baca Juga: Hari Buruh Dihantui PHK Massal, Mampukah Satgas Membendung?
"Aku takut kawan-kawan ikut terseret dan kebawa dalam kasus penangkapan May Day. Makanya sebulan ini aku membatasi interaksi penuh supaya orang-orang di sekitarku aman," jelas Cho Yong Gi.
Dukungan untuknya juga membuat Cho Yong Gi mulai melihat harapan. Ia begiitu takjub karena perlawanan bisa dilakukan bersama orang-orang yang belum lama saling kenal.
Cho Yong Gi jadi merasa didukung oleh orang-orang yang sudah lama mengenalnya.
"Mungkin karena kemarahan kita pada pihak yang samalah sebabnya: kemarahan pada akar berbagai permasalahan struktural," tegasnya.
Lebih lanjut, Cho Yong Gi berharap kasus kriminalisasi yang dialami ia dan rekan-rekannya bisa menjadi alarm tentang kesewenangan polisi.
Kesadaran mengenai kemungkinan kesewenangan polisi diharapkan Cho Yong Gi membuat publik bersama-sama melawan penyelewengan kekuasaan.
"Akhir kata, aku berdiri bersama kawan-kawan yang mengalami kriminalisasi di aksi May Day," kata Cho Yong Gi.
"Hari ini, kami yang dikriminalisasi, besok kriminalisasi bisa jadi dialami oleh kalian atau orang di sekitar kalian yang melawan kemunafikan. Ayo saling jaga, ayo ikut melawan," pungkasnya.
Jawaban menggelitik diberikan Cho Yong Gi saat salah satu warganet mendoakan kesehatan, keselamatan, kenyamanan, dan perlindungan Tuhan untuknya.
Menurut Cho Yong Gi yang biasa disapa Kevin dan mengaku Warga Negara Indonesia (WNI) meski namanya Korea, kebahagiaan sulit didapatnya selama tinggal di Tanah Air.
"Mungkin gak bisa bahagia selalu karena situasi di Indo ya, tetapi di tengah ombang-ambing ini malah kita bisa bahagia dari hal-hal kecil," jawab Cho Yong Gi.
"Aku harap kau juga sehat, bahagia (kadang), dan dilindungi Tuhan. Hehehe guyon loh ya kadangnya, aku harap yang terbaik dan realistis kawan," balasnya.
![Cho Yong Gi. [X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/05/89561-cho-yong-gi.jpg)
Dukungan ikut diberikan Baskara Putra dalam penampilannya di sebuah panggung baru-baru ini.
"Salah satunya Cho Yong Gi mahasiswa Filsafat UI, padahal dia paramedis. Kita tau ceritanya, terakhir, negara menganggap paramedis sebagai lawan," ujar Baskara yang videonya jadi viral di X dan ikut di-repost Cho Yong Gi.
Sebagai informasi, selain Cho Yong Gi, 13 orang lain ditetapkan sebagai tersangka kasus demo ricuh May Day.
Penetapan Cho Yong Gi sebagai tersangka disayangkan pula oleh Plh Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional (HMPI) UI Emir Chairullah.
Harapan agar status tersangka Cho Yong Gi dicabut juga diungkap Emir Chairullah, mengingat mahasiswanya bertugas sebagai tim medis saat aksi May Day.
Kontributor : Neressa Prahastiwi