Suara.com - Mona Ratuliu belum bisa melupakan secara utuh sosok sang ayah, Albert Frederick Ratuliu, yang meninggal dunia pada Kamis, 1 Mei 2025.
Meski sudah 40 hari berlalu sejak kepergian sang ayah, Mona Ratuliu masih merasakan kehilangan yang mendalam dan hari-harinya terasa sangat berbeda.
Dalam unggahan terbarunya di media sosial, istri Indra Brasco tersebut mencurahkan isi hatinya.
Ia mengaku, setiap hari yang dilaluinya kini tak lagi sama sejak sang ayah pergi untuk selamanya.
"Dan sejak hari itu, sepertinya sampai kapanpun, hari-hari terasa berbeda," tulis Mona dalam keterangan unggahannya.
Meski waktu terus berjalan, ibu empat anak itu menuturkan bahwa rasa kehilangan terhadap ayahnya tak kunjung mereda.
Bahkan, ia menyebut bahwa duka karena kehilangan ayah adalah duka yang tidak memiliki batas waktu.
"Sudah 40 hari Pi. Katanya berakhirnya masa berkabung. Kenyataannya, kepergian seorang ayah tetap jadi duka mendalam untuk anak selamanya," lanjut Mona.
Bukan karena tak menerima takdir atau belum ikhlas, namun karena besarnya rasa cinta yang membuat Mona Ratuliu begitu terikat pada kenangan sang ayah.
Baca Juga: Tuai Pro dan Kontra, Kesha Ratuliu Putuskan KB Steril di Usia 26 Tahun
Ia percaya bahwa rasa sedih dan rindu yang dirasakan adalah bentuk dari cinta yang besar.
"Nggak papa, itu tandanya sayang aku buat Papi juga sedalam rindu yang nggak ada hujungnya," ujarnya dengan penuh haru.
Mona pun mengajak para pengikutnya di media sosial untuk mendoakan mendiang sang ayah.
Ia berharap Allah SWT memberikan tempat terbaik untuk ayahnya di sisi Allah.
"Mohon doanya ya teman-teman semua untuk kesayanganku. Semoga Allah memberikan ampunan dan rahmat juga tempat istirahat terindah untuk Albert Frederick Ratuliu," tulis Mona.
![Mona Ratuliu di pemakaman sang ayah yang berlokasi di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Kamis, 1 Mei 2025 [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/01/61369-mona-ratuliu.jpg)
Unggahan tersebut pun menuai banyak tanggapan dari warganet dan sesama artis.
Mereka menyampaikan doa serta memberikan semangat kepada Mona agar tetap kuat menghadapi masa-masa berduka ini.
"Al Fatihah untuk Papi ganteng yang soleh," tulis Widi Mulia.
"Amin ya Allah," sahut Meisya Siregar mengamini doa tersebut.
Banyak pula warganet yang berbagi pengalaman serupa, merasakan rindu yang tak pernah selesai terhadap orang tua yang telah tiada.
"Waktu kehilangan mama, setahun pertama malah aku nggak bisa nangis, mba. Setelah itu makin ke sini makin berat rasanya. Sedihnya makin menjadi, rindunya makin berat. Semoga mba Mona kuat ya, diringankan kepedihannya," tulis seorang netizen.
"Nggak akan hilang selamanya, Kak. Aku sudah ditinggal ayah sejak usia 12 tahun dan sampai hari ini, 30 tahun berlalu, aku masih rindu. Hanya saja sekarang aku sudah terbiasa hidup tanpanya," ujar yang lain.
Dalam unggahan sebelumnya, Mona menyebut bahwa kehilangan sang ayah adalah momen paling menakutkan dalam hidupnya.
Ia menggambarkan ayahnya sebagai sosok kekasih hati dan cinta pertamanya.
"Kekasih hatiku, cinta pertamaku. Saat ini datang juga. Momen yang paling menakutkan dalam hidup. Kehilangan belahan jiwaku," tulis Mona penuh emosional.
Meski dihantui kesedihan, Mona merasa bersyukur karena sang ayah wafat dalam kondisi yang sangat baik.
Albert Frederick Ratuliu meninggal dunia usai berwudu menjelang salat tahajud. Sebuah akhir hidup yang tenang dan mulia, menurut Mona.
Ia pun menjadi saksi langsung betapa sang ayah selama ini sangat menjaga ibadah dan ketaatannya kepada Tuhan.
Jenazah Albert Frederick Ratuliu telah dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
![Mona Ratuliu di pemakaman sang ayah yang berlokasi di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Kamis, 1 Mei 2025 [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/01/15809-mona-ratuliu.jpg)
Sebelum meninggal, Mona sempat menceritakan bahwa ayahnya mengalami gangguan sesak napas selama setahun terakhir. Namun, hingga ajal menjemput, belum ada diagnosa medis yang pasti.
Mona juga menambahkan bahwa sang ayah pernah memiliki riwayat sakit jantung.
Sayangnya, ia meninggal dunia sebelum sempat menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Kini, Mona Ratuliu hanya bisa mengenang sosok sang ayah dengan doa dan rasa cinta yang tak pernah pudar.
Meski telah tiada, kehadiran Albert Frederick Ratuliu tetap hidup dalam setiap kenangan dan doa anak-anaknya