Tetapi menurut Shindy Huang kesulitannya adalah berbahasa Jepang. Sebab perannya memang menjadi orang Jepang.
"Bahasa itu kan bukan yang sehari-hari kita pakai, jadi harus belajar," kata Shindy Huang.
Tanpa memberikan spill karakter lebih detail, Shindy Huang hanya mengatakan, dirinya yang berperan sebagai sosok yang tidak hidup di zaman sekarang.
"Dia ini nggak bisa dibilang manusia modern, jadi ada banyak hal yang dipelajari, termasuk lagu juga," kata Shindy Huang.
Film Hotel Sakura mengisahkan perempuan bernama Sarah, seorang gadis yang hidup dalam bayang-bayang masa lalunya sejak sang ibu tewas.
![Krishto Damar (sutradara) dan Rahul Mulani (produser) saat mempromosikan film Hotel Sakura di kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 Juni 2025. [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/15/57140-krishto-damar-sutradara-dan-rahul-mulani-produser-saat-mempromosikan-film-hotel-sakura.jpg)
Terjebak dalam rasa bersalah yang tak kunjung usai, Sarah mencoba berbagai cara untuk bisa kembali ‘bertemu’ dengan ibunya, hingga akhirnya bertemu seorang pria misterius yang menawarkan jalan spiritual penuh bahaya.
Ritual tersebut justru membuka pintu untuk teror yang lebih besar. Keinginan untuk menebus kesalahan perlahan berubah menjadi petaka, dan dunia nyata mulai kehilangan batas dengan dunia arwah.
Hotel Sakura beda dari film horor lokal lainnya, karena kehadiran karakter hantu Jepang bernama Setsuko. Sosok ini membawa aura mistis yang kuat, memberi warna baru dalam dunia horor Indonesia yang selama ini didominasi oleh urban legend lokal.
Dari jajaran pemain, film Hotel Sakura menghadirkan Clara Bernadeth, Taskya Namya, Shindy Huang, Tio Pakusadewo, Donny Damara dan Randy Martin.
Baca Juga: 13 Fakta Menarik Gustiwiw, Sosok Kreatif di Balik Genre EnDiKup dan Innalillahi Aaliyah
Lalu, seperti apa cerita selengkapnya dari film Hotel Sakura? Saksikan di bioskop mulai 10 Juli 2025.