Suara.com - Film horor Selepas Tahlil baru saja merilis trailer dan poster baru-baru ini.
Dari trailer berdurasi hampir dua menit itu menggambarkan bagaimana menakutkannya dihantui penyesalan.
Meski bergenre horor, Selepas Tahlil begitu kuat dengan pesan moral tentang makna keluarga dan kehilangan.
Film Selepas Tahlil hadir dengan nuansa yang jauh lebih dalam dan menyayat.
BION Studios tak hanya menampilkan potongan kisah yang memunculkan rasa takut, tetapi juga menekan sisi paling rapuh dalam hubungan keluarga yakni penyesalan karena hubungan berjarak semasa hidup.
![Salah satu adegan film Selpas Tahlil yang dibintangi Epy Kusnandar, Aghniny Haque, dan Bastian Steel. [Bion Studios]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/16/38443-film-selepas-tahlil.jpg)
Di trailer terbaru, penonton diajak menyelami hubungan antara Saras dan Yudhis dengan sang ayah yang telah tiada.
Namun, alih-alih menjadi penghormatan terakhir, suasana duka berubah menjadi ruang penuh luka dan pertanyaan yang belum sempat diucapkan.
Narasi penuh sesal dari Saras dan Yudhis menyelimuti adegan demi adegan, menampilkan sisi penyesalan dari seorang anak yang mulai menyadari betapa asingnya kehidupan sang ayah di masa lalu.
"Banyak dari kita yang mungkin tumbuh akrab bersama keluarga tetapi ternyata sangat jauh secara emosional," kata Adriano Rudiman selaku sutradara film Selepas Tahlil, dalam keterangan resmi.
Baca Juga: Keisya Levronka Diburu Tuyul di Film Pamali: Tumbal, Adaptasi Game Horor yang Bikin Merinding
"Teaser trailer dari film Selepas Tahlil bicara soal itu, penyesalan yang datang ketika sudah enggak ada lagi waktu untuk berbicara," ujarnya menyambung.
Film ini menyelami horor yang tumbuh bukan hanya dari dunia gaib, tapi juga dari emosi-emosi manusia yang tidak terselesaikan.
Dalam teaser trailer ini, mereka akan dicekam oleh rasa sesal yang dalam dan dalam dan suny, yang mungkin terlalu akrab bagi sebagian besar dari kita.
Tepatnya saat orangtua kita menyembunyikan rahasia kelam dengan dalil memberikan rasa aman kepada anaknya.
Aghniny Haque yang memerankan Saras mengaku sangat tertarik dengan naskah yang disodorkan dalam film Selepas Tahlil.
Dia juga menjelaskan bahwa hubungan kakak-adik dan ayah dalam film ini dibangun dengan banyak keheningan.
"Saras adalah anak sulung yang tumbuh dalam tuntutan untuk kuat. Suatu karakter yang sering banget dialami oleh banyak perempuan di luar sana. Tapi justru karena selalu berusaha untuk terlihat kuat, Saras berpikiran bahwa hubungannya dengan ayahnya sudah sangat dalam," imbuh Aghniny Haque.
"Kenyataanya, jauh dari itu, Saras luput sama ego yang dia bangun sendiri," ucap Aghniny menyambung.
Begitu juga dengan Bastian Steel, yang di mana ini merupakan film horor pertama baginya.
Memerankan tokoh Yudhis, kekasih Sitha Marino ini mengaku banyak merenung saat membangun karakter.
"Yudhis tuh kurang lebih kayak kebanyakan dari kita, khusunya yang masih muda. Ngerasa biasa aja sama hubungan keluarga, sampai akhirnya pas kehilangan baru sadar kalau ternyata aku nggak benar-benar kenal siapa ayahku," imbuh Bastian.
![Salah satu adegan film Selpas Tahlil yang dibintangi Epy Kusnandar, Aghniny Haque, dan Bastian Steel. [Bion Studios]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/16/37637-film-selepas-tahlil.jpg)
"Dan hal itu juga buat bikin Bastian mikir, kayak 'aku sudah bener-bener kenal orang tua ku juga nggak ya?'"
Tantangan tak kalah berat juga dirasakan Epy Kusnandar. Bintang sinetron Preman Pensiun ini memerankan tokoh Hadi, seorang ayah dari dua anak yang meninggal dunia di awal cerita.
Namun, kematian Hadi bukanlah akhir dari kisahnya. Justru dari sanalah cerita dimulai.
Tubuh Hadi yang sudah tidak bernyawa perlahan bangkit dan berjalan kembali ke kampung halamannya, sebuah daerah yang disebut-sebut menyimpan kutukan misterius.
Menghidupkan karakter Hadi bukan perkara mudah bagi Epy Kusnandar.
![Penampilan Epy Kusnandar di film Selepas Tahlil. [Bion Studios]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/16/52589-epy-kusnandar-di-film-selepas-tahlil.jpg)
Aktor 61 tahun itu mengaku, awalnya merasa cukup percaya diri dengan peran tersebut. Namun kenyataan di lapangan, membuatnya berpikir ulang.
"Sebenarnya saya menyesal menerima peran sebagai pak Hadi di sini karena cukup tantangan berat,” ujar Epy Kusnandar dalam sebuah wawancara, baru-baru ini.
Bayangan Epy Kusnandar tentang perannya sebagai jenazah semula dianggap enteng.
Dia mengira hanya akan tampil sebentar di awal cerita, lalu berperan sebagai mayat tanpa banyak aksi.
Namun ekspektasi itu jauh dari kenyataan yang dihadapi Epy Kusnandar di lokasi syuting.
"Akhirnya untung ada workshop fisik saya diharuskan kurus kering jadi Pak Hadi karena jadi jenazah yang berjalan," ucap Epy Kusnandar.
Untuk bisa tampil meyakinkan sebagai jasad hidup, Epy Kusnandar harus menjalani latihan fisik intensif demi menurunkan berat badannya. Ia harus menciptakan tampilan tubuh yang terlihat seperti mayat.
Bukan hanya itu, Epy Kusnandar juga dituntut untuk menguasai teknik bernapas yang tepat, mengingat adegan-adegannya banyak melibatkan sorotan kamera jarak dekat.
Selepas Tahlil akan tayang di bioskop pada 10 Juli 2025.