Suara.com - Straw adalah film terbaru karya dari penulis sekaligus sutradara Tyler Perry.
Film ini dibintangi oleh Taraji P. Henson yang berperan sebagai Janiyah, ibu tunggal yang selalu menemui kesulitan hingga membawanya pada serangkaian peristiwa menyedihkan.
Akting Taraji P. Henson dalam film Straw mendapatkan pujian langsung dari sang sutradara.
"Taraji adalah jantung dan jiwa film ini. Ia membawa semua beban emosional wanita ini yang mengalami momen paling menantang dalam hidupnya. Taraji membawa penonton melalui setiap emosi yang dialami karakternya dan itulah mengapa ia menjadi aktor yang sangat brilian. Anda tidak dapat mengalihkan pandangan darinya saat ia muncul di layar,” katanya Tyler Perry kepada Tudum dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Straw benar-benar memberikan penggambaran yang nyata terkait penyakit sosial-ekonomi yang dihadapi oleh ibu tunggal kulit hitam di Amerika modern.
Berbagai adegan menyedihkan tentang perjuangan seorang ibu tunggal yg harus menghidupi anaknya yang sakit-sakitan sukses memancing emosional penonton.
Betapapun ia bekerja keras dan berusaha namun keadilan tetap tak berpihak kepadanya.
Bagi yang penasaran dengan kisah yang penuh campur aduk emosi, berikut adalah sinopsis Straw yang tayang di Netflix.
Sinopsis

Janiyah Wiltkinson (Taraji P. Henson) adalah seorang ibu tunggal yang harus mengambil dua pekerjaan sekaligus demi menghidupi anak perempuannya, Aria, yang sakit.
Baca Juga: Rahasia Kelam Lorong Kost Terungkap: Bukan Sekadar Jumpscare, Tapi Trauma yang Menghantui
Setiap harinya Janiyah selalu memulai pekerjaannya mulai jam 6 pagi. Tak lupa ia menyiapkan segala kebutuhan sekolah anaknya.
Namun sayangnya, kehidupan Janiyah yang serba sulit membuat sang anak kerap mengalami kesulitan di sekolahnya.
Aria bahkan menjadi korban perundungan lantaran tidak memiliki uang untuk membayar makan siangnya di sekolah. Ia juga tidak bisa mengerjakan pekerjaan kelompok karena keterbatasannya itu.
Keadaan Janiyah dan Aria semakin memprihatinkan saat ia diusir dari apartemen yang ditempatinya karena tidak mampu membayar uang sewa.
Belum selesai masalah tempat tinggal, Janiyah juga dihadapi masalah baru usai pihak sekolah melihat luka-luka ditubuh Aria yang diduga sebagai tindak kekerasan hingga menimbukan kesalahpahaman.
Aria lalu dikirim ke tempat pelayanan anak agar hidupnya lebih baik. Meski sudah menjelaskan keadaan yang sebenarnya, Janiyah yang tak bisa berbuat banyak hanya bisa menangis saat anaknya dibawa para pekerja sosial.