Tak Jadi Long March ke Gaza, Rombongan Zaskia Adya Mecca Ternyata Sudah Diincar Intel

Jum'at, 20 Juni 2025 | 15:28 WIB
Tak Jadi Long March ke Gaza, Rombongan Zaskia Adya Mecca Ternyata Sudah Diincar Intel
Zaskia Adya Mecca di Kairo (Instagram/@zaskiaadyamecca)

Suara.com - Artis Zaskia Adya Mecca kembali menceritakan perjalanannya bersama sejumlah publik figur lain ketika ingin ikut aksi solidaritas Global March to Gaza beberapa waktu lalu.

Kali ini, Zaskai Adya Mecca mengunggah video Hamidah Rachmayanti yang menangis ketika tak bisa ikut Global March to Gaza, karena pergerakan mereka dipantau oleh polisi dan intel Mesir.

Saat itu, Hamidah Rachmayanti merasa sedih harus memutuskan pulang ke Indonesia lebih cepat dan tak bisa ikut Global March to Gaza.

Hamidah Rachmayanti merasa seolah dirinya tak berkontribusi apapun, meskipun kenyataannya dirinya dan rombongannya sangat berusaha untuk bisa ikut aksi kemanusiaan tersebut sampai diikuti polisi dan intel Mesir.

"Ini aku sedih aja kalau pulang. Kayak ngerasa nggak ngapa-ngapain padahal kita ngapa-ngapain sih di sini. Karena, kita kayak nggak bisa ikut march-nya langsung gitu," ujar Hamidah Rachmayanti sambil menangis dilansir dari unggahan istri Hanung Bramantyo tersebut, Jumat 20 Juni 2025.

Zaskia Adya Mecca mengaku diikuti polisi dan intel Mesir  (Instagram)
Zaskia Adya Mecca mengaku diikuti polisi dan intel Mesir (Instagram)

Ratna Galih yang memahami kesedihan Hamidah Rachmayanti pun berusaha menjelaskan bahwa aksi solidaritas tersebut memang tak akan terjadi, meskipun semua orang dari seluruh dunia sudah ikut turun tangan.

"Emang gak terjadi itu semua. Udah satu dunia turun, emang gak bisa terjadi mau gimana pun," ujar Ratna Galih.

Bila rombongannya ngotot untuk gabung bersama yang lain ikut aksi solidaritas tersebut, Ratna Galih mengingatkan Hamidah Rachmayanti bahwa salah satu atau semua dari mereka bisa diculik.

"Sekarang beberapa orang udah hilang gak ada kabarnya sama sekali. Sekarang yang kita pikirin langkah gegabah yang kita ambil salah satu dari kita, terburuknya itu bisa diculik," jelasnya.

Baca Juga: Pusat Bantuan AS-Israel di Gaza Palestina Jadi 'Jebakan Pembantaian' Warga Sipil

Ratna Galih pun mengingatkan Hamidah Rachmayanti bahwa sudah ada banyak orang yang hendak ikut aksi kemanusiaan tersebut berakhir diculik.

Zaskia Adya Mecca di Kairo (Instagram/@zaskiaadyamecca)
Zaskia Adya Mecca di Kairo (Instagram/@zaskiaadyamecca)

Apalagi, salah satu orang dari rombongan mereka pun namanya sudah dipegang oleh intel Mesir, yang berarti risiko akan lebih besar bila memaksakan diri.

"Yang wakil tetangga kita aja, itu ada yang diculik. Nah sekarang salah satu nama dari grup ini juga sudah masuk diintel mereka. Kalau kita gegabah, ya itu risiko terburuknya," ujar Ratna Galih.

Ratna Galih mengaku dirinya juga merasa sedih dan tak terima dengan kenyataan yang mereka terima ketika tiba di Kairo.

Ratna Galih merasa suara mereka sedang dibungkam, karena tak bisa ikut aksi kemanusiaan tersebut.

"Gue pun kayak gak terima kenyataannya. Kita tuh benar-benar dibungkam, suara kita diambil dan gak bisa ngapa-ngapain," kata Ratna Galih.

Jangankan untuk ikut aksi kemanusiaan, Ratna Galih merasa orang di sekitar rombongannya, termasuk polisi dan intel yang mengintai mereka pun sudah curiga.

"Kita bebas terlihat kita nyaman, tapi kita gak punya keamanan di sini tuh. Orang lihat kita aja udah kayak kenapa nih, udah trust issue kan ke semua orang," papar Ratna Galih.

Zaskia Adya Mecca lewat unggahannya itu juga mengatakan kepulangan rombongannya ke Tanah Air, karena tak bisa ikut Global March to Gaza beberapa waktu lalu bukanlah keputusan yang mudah.

"Gak mudah memutuskan untuk memajukan waktu pulang kemarin, secara logika itu hal paling tepat, tapi hati terasa berat," kata istri Hanung Bramantyo tersebut.

ibu 5 anak ini merasa perjalanan bersama rombongannya untuk membela Palestina selama beberapa hari sangat menguji mentalnya.

Sebab, mereka harus berpikir jernih dan tenang setiap kali akan mengambil keputusan.

Potret Zaskia Mecca (instagram/@zaskiadyamecca)
Potret Zaskia Mecca (instagram/@zaskiadyamecca)

Jika tidak, istri Hanung Bramantyo ini mengatakan satu langkah yang salah juga bisa berbeda cerita.

"Emang ini perjalanan 4 hari yang banyak menguji mental. Soal keseriusan atas tujuan, keberanian akan risiko, kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, ketenangan mengatur perasaan juga ego serta kehati-hatian ketika melangkah, karena satu step salah maka akan sangat berbeda cerita," kata Zaskia Adya Mecca lewat unggahan Instagramnya.

Menurut Zaskia Adya Mecca, teman-temannya di rombongannya tersebut saling melengkapi satu sama lain, mulai dari saling mengingatkan atau saling menguatkan.

Sebab, perjalanan itu kadang kala membuat orang diantara mereka menggebu-gebu, sehingga harus diingatkan yang lain.

"Pentingnya teman safar tuh, bisa melengkapi satu sama lain. Ada kalanya merasa menggebu-gebu, rasanya pengen break the rules, nanti ditenangin, lalu gak lama kemudian ada yang berapi-api, lalu diingetin, ngerasa useless, dikuatkan, begitu aja terus diantara kami ber-10 sampai sekarang, padahal udah di Jakarta," jelas Zaskia Adya Mecca.

Meskipun gagal ikut Global March to Gaza, istri Hanung Bramantyo menekankan perjuangan mereka untuk membela Palestina tak akan usai sampai merdeka.

"Semoga Allah SWT jaga semangat kita yaa, karena perjuangan tidak akan selesai, sampai p l s t n bisa merdeka!," tutup Zaskia Adya Mecca.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI