Ustaz Khalid Basalamah pun mengajak semua pihak, terutama masyarakat dan media, untuk lebih dewasa dalam menyikapi sebuah isu.
Bagi Ustaz Khalid Basalamah, persatuan bangsa harus menjadi prioritas utama.
"Terlepas dari seagama, sebangsa aja. Bhineka Tunggal Ika. Apa pun yang positif, kita dukung. Kalau ada yang salah, kita luruskan, kita ingatkan," tutur Ustaz Khalid Basalamah.
"Saya yakin KPK memang dibentuk untuk tujuan yang baik untuk negara kita. Kita berikan dukungan. Kalau ada informasi yang ditanyakan, sampaikan," imbuhpnya.
Ustaz Khalid Basalamah menyatakan dirinya tidak memiliki kekhawatiran apa pun saat menerima undangan dari KPK karena merasa tidak melakukan kesalahan.
"Saya waktu diundang tidak menolak. Apa yang musti dikhawatirkan? Tidak ada kesalahan. Saya tidak berbuat apa-apa," ucap Ustaz Khalid Basalamah dengan santai.
![Ustaz Khalid Basalamah meminta maaf dan memberikan klarifikasi terkait ceramah wayang. [Instagram@khalidbasalamahofficial]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/02/21/33203-ustaz-khalid-basalamah.jpg)
"Kecuali saya terlibat di pemerintahan, kemudian ada tanda tangan palsu, wallahualam. Tapi kan tidak pernah," ujarnya.
Sebagai pendakwah sekaligus pebisnis, Ustaz Khalid Basalamah selama ini merasa berada di jalan yang lurus-lurus saja.
"Saya di kantor (punya) sendiri, usaha sendiri. Semua itu bergerak dengan rezeki yang halal, tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan," ungkapnya.
Baca Juga: KPK Periksa Hery Indratno Terkait Kasus Kouta Haji, Akankah Menyeret Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas?
Momen ini juga digunakannya untuk memberikan kritik keras terhadap praktik jurnalistik yang hanya mengejar klik dan sensasi.
Dia meminta media untuk bekerja lebih profesional dan menyajikan informasi yang edukatif. "Kalau yang provokatif untuk apa? Supaya sesama warga saling menyerang?" tanyanya.
Di sisi lain, Ustaz Khalid Basalamah sebenarnya sudah terbiasa dengan sorotan semacam ini dan memilih untuk tidak menghabiskan waktu merespons setiap isu yang menerpanya.
"Apa yang perlu diklarifikasi? Untuk apa ngabis-ngabisin waktu dan umur untuk itu? Kita tidak melanggar, tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan," pungkasnya.
Kontributor : Neressa Prahastiwi