Suara.com - Cerita baru terungkap dari kasus penyalahgunaan narkotika yang menjerat penyanyi dan musisi Fariz RM.
Dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini, Kamis, 26 Juni 2025, terkuak detail mengejutkan tentang bagaimana Fariz RM mendapatkan narkoba jenis ganja dan sabu, sebelum ia diciduk untuk ketiga kalinya pada Februari 2025 lalu.
Keterangan disampaikan langsung oleh Andres Deni Kristyawan, terdakwa lain yang dihadirkan sebagai saksi.
Menurut Andres, komunikasi dengan Fariz RM terkait pengadaan stok narkotika berlangsung melalui aplikasi pesan singkat.
"Selain masalah pekerjaan, di WhatsApp dijelaskan juga soal pengambilan ganja dan sabu," ujarnya di persidangan.
Andres menambahkan, Fariz RM menggunakan kode khusus untuk menyamarkan permintaan ganja dan sabu, berupa 'ijo' untuk ganja dan 'putih' untuk sabu.
"Tolong siapkan juga, ijo dan putih," bebernya.
![Potret Fariz RM memakai rompi tahanan dalam sidang lanjutan kasus narkotika yang menjeratnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 26 Juni 2025. [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/26/31103-fariz-rm.jpg)
Andres, yang bertugas menyiapkan narkotika untuk Fariz RM, mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang yang sudah dikenalnya lama di Kampung Bahari, Jakarta.
"Saya pesan sama seseorang di Kampung Bahari. Saya kenal lama orang di situ," tuturnya.
Baca Juga: Aktor Revaldo Sindir Ustadz Das'ad Latif Videokan Fariz RM di Penjara: Kenapa Harus Direkam Sih?
Andres awalnya menalangi Fariz RM untuk transaksi tersebut. "Saat itu dana kerja. Makanya saya talangi dulu," terangnya.
Ganja dan sabu untuk Fariz RM dipesan Andres secara bersamaan. Namun, paket sabu yang lebih dulu dikirimkan ke Andres.
"Sebenarnya berbarengan, sabu sama ganja, tapi pengiriman sabu lebih cepat sampai. Ganja saat itu belum ready," imbuhnya.
Setelah barang berhasil didapatkan, Andres menerima uang dari Fariz RM sebagai ganti rugi atas dana yang ditalanginya. "Saya kasih nomor rekening ke Pak Fariz, saya terima Rp 1,5 juta," ungkapnya.
Proses pengiriman ganja dan sabu dari Andres ke Fariz RM dilakukan dengan cara yang cukup rapi, untuk menghindari kecurigaan.
"Saya kirim ke Hotel Orion, tempat Pak Fariz. Saya titip ke resepsionis. Saya kemas di dalam amplop. 'Ini obat buat Pak Fariz'," jelas Andres, menirukan perkataannya saat menitipkan paket tersebut.