Kegeraman Baskara Putra pun disambut dengan beragam reaksi oleh warganet.
Banyak yang menyuarakan dukungan dan sentimen serupa, merasa terwakili oleh amarah sang musisi.
"Nggak habis pikir dah," tulis akun terverifikasi @kntung_ yang menunjukkan rasa tidak percayanya terhadap para penyangkal.
Dukungan lain datang dari akun @aisyahqi yang singkat namun padat, "Amin," mengaminkan doa Baskara.
Bahkan, ada yang menginginkan keadilan yang lebih cepat. Akun @txtdrmskl5 menulis, "Biar nggak kelamaan nunggu neraka, gue penginnya lihat mereka terbakar sekarang secepatnya."
Akun @Anarchy_136 juga turut berkomentar, "Prosesnya harus dimulai dari sekarang," menyiratkan bahwa pertanggungjawaban harus segera ditegakkan.
Kisruh soal cerita pemerkosaan massal terhadap perempuan keturunan Tionghoa dalam Kerusuhan Mei 1998 sendiri kembali ramai dibahas buntut rencana pemerintah menulis ulang sejarah Republik Indonesia.
Lewat Fadli Zon selaku Menteri Kebudayaan RI, pemerintah menerangkan bahwa banyak hal yang harus ditambahkan dalam rangkuman sejarah negara.
Namun, masyarakat lebih khawatir menghadapi kemungkinan bakal dihilangkannya beberapa cerita kelam dari sejarah Indonesia yang sebelumnya pernah ada.
Baca Juga: Tak Kuat dengan Fadli Zon, Anggota DPR Menangis saat Bahas Pemerkosaan Massal 98
Termasuk, kemungkinan adanya perubahan cerita dari tragedi kelam Kerusuhan Mei 1998, yang diyakini beberapa pihak erat kaitannya dengan isu kejahatan kemanusiaan Presiden Prabowo Subianto di masa itu.
"Memang kan sejarah ditulis oleh yang menang. Saat ini, yang menang adalah Prabowo Subianto. Prabowo Subianto punya hak untuk menentukan sejarah seperti apa," ujar Pandji di salah satu konten YouTube pribadinya, yang tayang ke publik pada 24 Juni 2025 lalu.