Menurutnya, Prambanan Jazz telah bertransformasi menjadi sebuah ruang pertemuan budaya dan motor penggerak ekonomi.
“Prambanan Jazz Sebelas Selaras bukan sekadar konser musik, tapi ruang pertemuan lintas budaya yang membangkitkan kebanggaan akan warisan leluhur, sekaligus menggerakkan roda ekonomi daerah,” ujar Anas Alimi.
Dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh para penikmat musik, tetapi juga oleh ekosistem pariwisata dan ekonomi lokal.
Prambanan Jazz terbukti mampu menjadi magnet yang menarik ribuan wisatawan, menggerakkan sektor perhotelan, kuliner, hingga UMKM kerajinan tangan.
Dukungan ini pun disambut hangat oleh mitra strategis. Bapak Fendi Maulana, Regional Funding & Transaction Head BRI Yogyakarta, mengakui dampak besar yang dihasilkan oleh festival ini setiap tahunnya.
“Kita melihat ekosistem serta dampak Prambanan Jazz Festival besar sekali, hotel di Jogja sampai banyak yang habis. Dengan adanya dampak ekonomi yang besar, kami secara positif menyambut Prambanan Jazz dan ini langkah besar kami meperkenalkan BRImo dan QLola.” ujar Bapak Fendi Maulana.

Di bawah langit Yogyakarta yang magis dan berlatar siluet Candi Prambanan yang anggun, ribuan pasang mata akan kembali menjadi saksi bagaimana alunan musik, ruang budaya, dan semangat masyarakat dapat bersinergi.
Prambanan Jazz bukan lagi sekadar festival, melainkan sebuah destinasi budaya yang wajib dikunjungi.
Baca Juga: Kedekatan Irwan Mussry dan Ayah Maia Estianty Bikin Adem, Ahmad Dhani Kena Sentil