Suara.com - Eaj Park menjadi salah satu line up dalam Prambanan Jazz 2025 yang akan digelar besok, Jumat 4 Juli 2025 di plataran Candi Prambanan, Yogyakarya.
Anas Alimi, selaku Founder Rajawali Indonesia sekaligus promotor acara mengajak Eaj Park menjadi salah satu line up, karena pihaknya ingin event Prambanan Jazz ini bisa menjadi diplomasi budaya tingkat Internasional.
Anas Ilmi beranggapan dengan datangnya artis atau penyanyi dari luar negeri ke Prambanan termasuk bentuk diplomasi budaya dan strategi mempromosikan warisan budaya dengan biaya lebih murah.
"Kenapa Eaj Park? Karena cita-cita kita ingin menjadi diplomasi budaya tingkat Internasional. Ketika ada artis Internasional datang mengisi Prambanan Jazz, itu sudah bentuk diplomasi budaya dan promosi murah, " ujar Anas Ilmi
Sebab tanpa artis tersebut mempromosikan Prambanan Jazz secara langsung.

Keberadaannya mengisi acara musik dengan latar belakang Candi Prambanan sudah termasuk mempromosikan warisan budaya tanpa harus membayar lebih agar mereka mempromosikannya secara khusus.
"Tanpa dia promosi Prambanan, cukup main saja dan penampilannya didokumentasikan aja itu sudah cukup jadi bahan promosi," lanjut Anas Ilmi.
Anas Ilmi mengatakan strategi tersebut merupakan salah satu caranya membantu Indonesia mempromosikan peninggalan nenek moyang lewat event Prambanan Jazz 202t.
Selain itu, Prambanan Jazz mengajak Eaj Park menjadi salah satu line up karena notabene sebagai penyanyi dan penulis lagu berbakat asal Korea-Amerika yang dikenal luas sebagai mantan personel band Day6.
Baca Juga: Adu Bisnis Maia Estianty vs Mulan Jameela: Skincare Premium Vs Minuman Kolagen
Menurutnya, industri musik Indonesia perlu belajar banyak dari keberhasil K-Pop yang mampu memikat semua orang di seluruh dunia.

Anas Ilmi beranggapan K-Pop layak dijadikan contoh sebagai brand march, lantaran prosesnya untuk berhasil memikat seluruh dunia pun membutuhkan waktu 19 tahun.
"Jadi, saya bayangin itu dia (Eaj Park) perform di Prambanan Jazz, dia bakal posting dengan background candi Prambanan yang terbaik dan nanti akan dilihat semua orang dari seluruh dunia," ujar Anas.
Eaj Park pun yang mengagumi keindangan pemandangan Candi Prambanan sangat berterima kasih telah diundang dan berjanji akan menampilkan yang terbaik dalam Prambanan Jazz 2025.
Sebab, eks member Day6 ini juga beranggapan lagu-lagunya akan lebih indah kalau dibawakan dengan pemandangan Candi Prambanan yang eksotis.
"Pemandangan candinya sangat indah pada malam hari kalau yang kulihat dalam foto. Aku pikir lagunya juga akan menjadi lebih indah," katanya.
Salah satunya, Eaj Park mengatakan lagunya seperti "Castle in the Sky" pasti akan terasa lebih emosional dan bermakna bila didengarkan sambil menikmati pemandangan Candi Prambanan.
Tidak hanya musisi Internasional, Prambanan Jazz juga menghadirkan musisi nasional lintas generasi, dari legenda musik hingga talenta muda sebagai perwujudan keberagaman dan kreativitas.
Menguatkan konsep Sebelas Selaras, festival ini berkolaborasi dengan duo seniman Yogyakarta, Indieguerillas, yang akan menampilkan instalasi seni terinspirasi dari relief Pohon Hayat Candi Prambanan. Simbol harmoni antara manusia dan alam.
Sebagai festival yang tumbuh bersama masyarakat, Prambanan Jazz juga menggandeng pelaku UMKM lokal dalam penyediaan kuliner, kerajinan, dan produk kreatif, sebagai dukungan nyata terhadap ekonomi daerah.
“Prambanan Jazz Sebelas Selaras bukan sekadar konser musik, tapi ruang pertemuan lintas budaya yang membangkitkan kebanggaan akan warisan leluhur, sekaligus menggerakkan roda ekonomi daerah,” ujar Anas Alimi.
“Kita melihat ekosistem serta dampak Prambanan Jazz Festival besar sekali, hotel di Jogja sampai banyak yang habis. Dengan adanya dampak ekonomi yang besar, kami secara positif menyambut Prambanan Jazz dan ini langkah besar kami meperkenalkan BRImo dan QLola.” papar Fendi Maulana, Regional Funding & Transaction Head BRI Yogyakarta.