Namun, pengalaman dari acara yang ia datangi di Malaysia terlanjur melekat dalam batin.
Rae akhirnya mengambil langkah serius dengan mendedikasikan waktunya untuk mengenal Islam lebih dalam selama enam bulan, sebelum akhirnya mengucapkan dua kalimat syahadat.
"Sebelum aku syahadat, aku belajar Islam dan praktek Islam selama enam bulan," tegas Rae.
Baginya, keputusan untuk menjadi seorang Muslim adalah langkah besar yang memerlukan pertimbangan matang dan pemahaman yang kuat.
Rae percaya bahwa iman sejati lahir dari ilmu dan pendidikan diri, bukan sekadar ikut-ikutan.
"Itu nggak gampang, itu bukan tindakan spontan. Aku mikir dulu, apakah aku bisa, karena aku percaya kalau lewat iman, iman itu nggak bakal datang kecuali kamu mendidik dirimu sendiri," jelasnya.
"Kamu nggak bisa percaya sama sesuatu yang kamu nggak tahu, kan? Kalau kamu nggak tahu apa itu Islam, kamu nggak bisa bilang aku Muslim, karena aku nggak tahu apa-apa. Jadi sebelum aku ambil syahadat, sebelum aku jadi Muslim, aku belajar apakah aku percaya atau tidak. Ini penting karena kalau aku nggak percaya, berarti aku kafir, kan?," imbuh Rae.
![Kisah Hijrah Rae Lil Black atau Nuray Istiqbal atau Kae Asakura. [Instagram/raelilblack]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/06/89862-rae-lil-black-atau-nuray-istiqbal-atau-kae-asakura.jpg)
Ia pun melihat seluruh rangkaian perjalanannya sebagai sebuah kesempatan yang diberikan Tuhan untuk membuka hati dan pikirannya terhadap Islam.
"Ya aku pikir, waktu itu Tuhan ngasih aku kesempatan buat kasih diri aku sendiri kesempatan buat belajar dan buka hati ke Islam," pungkas Rae.
Baca Juga: The Blanket Cats: Novel Cozy yang Sayangnya Kurang Menyentuh