Dicurigai Penganut Sekte Pemuja Setan saat di Tanah Suci, Limbad Kapok Umrah?

Senin, 07 Juli 2025 | 16:54 WIB
Dicurigai Penganut Sekte Pemuja Setan saat di Tanah Suci, Limbad Kapok Umrah?
Limbad (Instagram/@limbadindonesia)

Suara.com - Pengalaman spiritual Master Limbad saat menjalani ibadah umrah tak selalu berjalan mulus.

Bukannya tenang dan khusyuk, pesulap nyentrik tersebut justru beberapa kali diperiksa ketat oleh petugas imigrasi maupun tentara Arab Saudi karena penampilannya yang tak biasa.

Mulai dari dituduh sebagai dajjal, iblis, hingga penganut sekte pemuja setan, semua label itu pernah dilekatkan padanya hanya karena rambut gimbal, aksesoris gelang besi, dan gigi taring khas yang dia miliki. Ia juga sempat diteriaki setan oleh petugas Imigrasi. 

Dari empat kali umrah yang telah dijalani Limbad, dua di antaranya menjadi pengalaman yang penuh tantangan.

Pada umrah ketiganya tahun 2017 silam, Limbad sempat ditahan oleh petugas imigrasi di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Biodata dan Agama Limbad (Instagram/@limbadindonesia)
Limbad (Instagram/@limbadindonesia)

Penampilannya dianggap aneh dan mencurigakan. Dia langsung dibawa ke ruang pemeriksaan terpisah dari rombongan jamaah lainnya.

Dalam ruangan tersebut, dia diduga sebagai penganut satanik. Bahkan, petugas menyebutnya sebagai dajjal dan iblis.

Mereka memutar lantunan 30 juz Al-Qur’an dengan harapan jika Limbad benar bukan seorang muslim, maka akan muncul reaksi seperti kesurupan atau ketakutan. Nyatanya, dia malah tertidur karena merasa tenang mendengarkan ayat-ayat suci.

Hal ini disampaikan kerabat dekat Limbad, N & A saat dihubungi jurnalis Suara.com melalui pesan singkat, Senin, 7 Juli 2025.

Baca Juga: Dituding Dajjal dan Iblis oleh Petugas Imigrasi Arab Saudi, Limbad Diperdengarkan Bacaan Al-Quran

"Master malah menikmati bacaan Al-Qur’an, sampai tertidur. Petugas jadi bingung. Akhirnya Master diminta membaca Al-Qur’an secara acak. Dia pilih Surah Ar-Rum dan membacanya sampai selesai. Setelah itu baru mereka percaya," kata N & A.

Pengalaman serupa terjadi lagi saat umrah keempat yang dilaksanakan sebelum Ramadan 2025.

Kali ini, Limbad mencoba tampil lebih normal. "Alisnya di-makeup, rambut gimbal disembunyikan ke dalam baju," ujar N & A.

Namun ketika salat di Masjid Nabawi, seorang tentara tetap menghampiri dan memeriksanya secara menyeluruh.

Muntawif yang mendampingi berusaha meyakinkan petugas dengan menunjukkan video YouTube Limbad dan menjelaskan profesinya sebagai artis dan magician asal Indonesia.

Bukannya percaya, petugas justru menyebutnya sebagai "murid dajjal", karena melihat aksi ekstrem Limbad seperti dibakar hidup-hidup, direndam air es dan air panas.

Potret Limbad (Instagram/limbadindonesia)
Limbad (Instagram/limbadindonesia)

Situasi kembali mereda setelah seorang kepala tentara datang dan mengingat kejadian sebelumnya. Dia mengenali Limbad dan langsung meminta bawahannya menghentikan pemeriksaan.

Yang menarik, setelah kejadian itu, Limbad malah sempat bercanda dengan tentara, bahkan sengaja menakuti mereka dengan gigi taringnya.

"Tentara itu lari ketakutan sambil teriak ‘Laa.. laaa.. Astaghfirullahaladzim!’ Tapi akhirnya mereka saling berpelukan dan minta maaf," cerita N & A.

Namun, apakah semua kejadian tersebut membuat Limbad kapok datang ke Tanah Suci? N & A mengatakan bahwa sang pesulap sama sekali tidak gentar apalagi trauma.

"Kalau sudah panggilan dari Allah SWT, halangan apa pun akan dilalui. Itu kewajiban sebagai seorang muslim. Master tidak pernah kapok," imbuh N & A.

Viral Setelah Diungkap Abdur Arsyad di Podcast

Awal mula cerita ini viral berkat penuturan komika Abdur Arsyad saat tampil dalam podcast Tuah Kreasi bersama Arie Kriting dan Praz Teguh.

Dalam video yang kemudian beredar luas di TikTok dan platform lain, Abdur mengungkap pengalamannya melihat Limbad diperiksa ketat oleh petugas imigrasi dan sempat dituduh sebagai "dajjal".

Pernyataan Abdur ini membuat warganet heboh dan penasaran dengan kejadian sebenarnya.

Kini, dengan keterangan langsung dari orang terdekat Limbad, publik mendapat gambaran yang lebih jelas bahwa apa yang terjadi murni kesalahpahaman akibat perbedaan budaya dan penampilan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI