Suara.com - Publik tengah digegerkan oleh kabar mengejutkan mengenai aksi korporasi yang dilakukan Liana Saputri, putri sulung pengusaha tambanag asal Kalimantan, Haji Isam.
Melalui perusahaan miliknya, PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN), Liana resmi membeli 15 persen saham di PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI), anak usaha PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), yang merupakan pemegang waralaba KFC di Indonesia.
Nilai transaksi itu fantastis, yakni mencapai Rp54,44 miliar, dan efektif berlaku sejak 30 Juni 2025.
Dalam keterangannya, manajemen FAST menyebutkan, aksi pelepasan 41.877 lembar saham Seri-A JAI kepada SFN bertujuan memperkuat struktur permodalan sekaligus membuka peluang kerja sama strategis, khususnya untuk efisiensi rantai pasok ayam.
Meski melepas sebagian saham, FAST masih memegang kendali mayoritas dengan porsi 55 persen.
![Liana Saputri [Instagram].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/07/86563-profil-liana-saputri.jpg)
Langkah Liana langsung menyita perhatian publik, bukan hanya ia masih sangat muda, tetapi juga karena sorotan terhadap besarnya harta kekayaannya.
Kabarnya, total kekayaan pribadi Liana Saputri saat ini ditaksir mencapai Rp2,17 triliun, menjadikannya salah satu pengusaha muda terkaya di Indonesia.
Jika digabungkan dengan saudaranya, Jhony Saputra, total kekayaan anak-anak Haji Isam itu bahkan mencapai Rp4,35 triliun.
Angka kekayaan tersebut salah satunya berasal dari lonjakan harga saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), perusahaan kelapa sawit yang dikendalikan Liana.
Baca Juga: Sosok Liana Saputri Anak Haji Isam yang Borong Saham KFC: Profil, Hobi, dan Gurita Bisnis
Pada awal 2023 lalu, saham PGUN sempat menguat 31,39 persen hanya dalam tiga bulan. Kenaikan signifikan itu menambah pundi-pundi kekayaan Liana hingga lebih dari Rp1 triliun dalam waktu singkat.
Liana diketahui mengikuti jejak sang ayah, Andi Syamduddin Arsyad alias Haji Isam, yang dikenal sebagai taipan tambang dan perkebunan asal Kalimantan Selatan.

Ia kini menjadi salah satu direktur sekaligus pemilik saham terbesar di PGUN, perusahaan yang beroperasi di Kalimantan Timur.
Sebagai bos termuda di perusahaan tersebut, Liana sukses membawa PGUN terus mencetak keuntungan di sektor perkebunan kelapa sawit yang menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia.
Tak hanya itu, Liana juga diketahui memiliki usaha di bidang transportasi tambang batu bara dan industri pabrik gula.
Keberaniannya merambah berbagai sektor bisnis membuat namanya semakin diperhitungkan di dunia usaha nasional.