Suara.com - Festival musik Waterbomb 2025 di Seoul, Korea Selatan, mendadak jadi sorotan dunia.
Ajang tahunan yang selalu ditunggu-tunggu penggemar K-Pop ini berubah jadi bahan perbincangan panas usai sebuah insiden di panggungnya viral di media sosial.
Di tengah kemeriahan acara yang menampilkan sederet idol ternama dan DJ internasional, muncul momen yang langsung memicu kemarahan warganet.
Salah satu penampil, DJ Neo bersama Aster dan komedian Lee Suji, menjadi pusat perhatian gara-gara visual yang terpampang di layar raksasa panggung mereka.
Dalam video yang beredar luas, terlihat para performer tengah membawakan lagu 'Like Jennie' diiringi penari seksi dengan pakaian minim.
Namun yang mengundang kontroversi adalah visual di background panggung lafaz Allah dan gambar masjid terpampang jelas di layar LED besar, tepat di belakang para penari yang bergerak sensual.

Cuplikan video itu pertama kali dibagikan oleh akun @yeriniff di platform X (dulu Twitter).
Unggahan tersebut langsung viral, menyedot perhatian ribuan netizen dan memicu gelombang protes, terutama dari komunitas Muslim.
"Guys, ini Waterbomb temanya simbol agama apa gimana? Kok ada lafaz Allah dan gambar masjid di background? Sedih banget kayak simbol suci dijadiin mainan," tulis akun tersebut.
Baca Juga: Shim Jaehyun Eks Maknae F.Able Meninggal Dunia di Usia 23 Tahun
Tak butuh waktu lama, warganet dari berbagai negara ikut bereaksi.
Banyak yang menyayangkan kelalaian pihak penyelenggara dan menilai penggunaan simbol-simbol agama Islam di acara hiburan yang penuh dengan adegan sensual sebagai bentuk ketidakpekaan budaya.
Di tengah derasnya kritik, DJ Neo akhirnya buka suara.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, ia menjelaskan bahwa dirinya sama sekali tidak mengetahui soal visual kontroversial tersebut selama tampil di atas panggung.

"Visual itu bukan diputar oleh kami, performer. Ada tim khusus yang menangani bagian visual panggung, dan kami tidak menyadari video itu sedang tayang ketika kami tampil," tulis DJ Neo.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik yang merasa tersinggung dan mengaku telah meminta agar video tersebut segera dihapus.