Suara.com - Kak Seto, psikolog yang dulu mendampingi Al Ghazali, El Rumi dan Dul Jaelani ketika kedua orangtuanya bercerai akhirnya ikut buka suara terkait konflik Ahmad Dhani dan Maia Estianty lagi.
Kisruh ini bermula saat Ahmad Dhani merilis dua video berjudul "LAGI!!!! FITNAH MAIA PART 2 : FITNAH KDRT AHMAD DHANI" dan "KOMPILASI GIBAH DAN FITNAH MAIA ESTIANTY".
Meskipun Ahmad Dhani mengklaim tindakannya itu sebagai bentuk pembelaan untuk anak-anaknya dari Mulan Jameela yang kerap menjadi sasaran komentar negatif, caranya justru dikritik oleh berbagai pihak, termasuk psikolog anak Seto Mulyadi atau Kak Seto.
Kak Seto menyayangkan metode yang ditempuh Ahmad Dhani dalam menyelesaikan masalahnya tersebut demi membela anak-anaknya.
"Ya bagaimana pun juga dampaknya tetap tersebarnya konflik ini akan berdampak negatif pada setiap anak juga," ujar Kak Seto dilansir dari Youtube Cumicumi Kamis 10 Juli 2025.
Psikolog Seto Mulyadi alias Kak Seto menilai niat baik harus diimbangi dengan cara yang benar.
Ia khawatir, mengekspos konflik di ruang publik justru akan berdampak buruk bagi psikologis anak.
"Apapun juga yang maksudnya baik tapi dengan cara yang keliru, yang kemudian terkesan tidak ramah anak atau melanggar hak anak ya tetap akan suatu yang perlu dikoreksi," tegas Kak Seto.
Menurutnya, penyelesaian konflik keluarga sebaiknya tidak dilakukan melalui media sosial karena akan menyebar luas dan berpotensi menjadi bahan perundungan baru bagi anak-anak di lingkungan sekolahnya.
Baca Juga: Kondisi Nikita Mirzani di Penjara Diungkap Lucinta Luna, Publik Ribut soal Bentuk Tahanan Artis
"Penyelesaian apapun juga membela, tentu tidak melalui media sosial. Tentu dengan cara ya berkomunikasi secara efektif, kemudian mencoba mencari mediator yang bisa memediasi dengan cara-cara yang lebih positif lagi," tambahnya.

Pandangan serupa juga datang dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, mengingatkan agar niat baik untuk mengedukasi tidak malah berujung kontroversi yang merugikan anak.
Ia menekankan pentingnya menjaga anak dari konflik orang dewasa.
"Jangan sampai niatnya adalah niat baik untuk mengedukasi, mengklarifikasi gitu ya, tapi justru yang terjadi kontroversi yang itu bisa menjadi tidak baik bagi tumbuh kembang anak kita," ungkap Jasra Putra.
"Setajam apapun konflik, serumit apapun situasi keluarga, kita berharap anak tidak terlibat, anak dipastikan terjaga dari informasi-informasi yang tidak perlu," pungkasnya.
Terakhir, Kak Seto mewakili Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) pun menyarankan semua orangtua, tak hanya Ahmad Dhani yang sedang berkonflik untuk tidak mengekspos masalah mereka di media sosial.
Sebab, mengekspos masalah keluarga di media sosial justru bisa lebih menyakiti hati anak-anak dan bisa menjadi bahan perundungan.
"Karena, anak-anak zaman now sudah banyak konsumsi berita dari media sosial. Kalau ini tersebar ke teman-teman mereka, ini akan menjadi sesuatu yang menyakiti hati anak-anak," ujarnya.
Namun, langkah Dhani ini mendapat dukungan dari sahabatnya, Ali Lubis, S.H.

Menurutnya, sebagai seorang ayah, Dhani memiliki kewajiban untuk melindungi keluarganya.
"Apa yang dilakukan Mas Dani itu, saya mendukung sekali ya. Kenapa? Sebab sebagai seorang ayah tentu dia memiliki kewajiban untuk melindungi anak-anaknya, melindungi istrinya yang saat ini Mbak Mulan ya, secara sah," ujar Ali Lubis.
Ia menambahkan bahwa anak-anak Dhani dari Mulan Jameela memang kerap menerima perundungan dari warganet.
"Kalau yang pernah saya dengar itu kayak SA, kayak MA, itu luar biasa loh ke mereka, maksudnya serangan atau bulian netizen atau bahkan orang-orang umum ke mereka itu luar biasa. Dibuli yang mengatakan ibunya begini, bapaknya begini, dan lain sebagainya. Saya pikir kan ini anak tidak tahu menahu urusan masa lalu ibu dan ayahnya," jelasnya.