"Meskipun mereka pelawak, saya selalu bilang, 'kalian harus bermain, ini film, ini drama'," tegasnya.
Sebelum Toto Hoedi bicara soal tantangan meminimalisir komedi, para bintangnya seperti Bopak Castello sempat curhat kesulitan ini.
"Kita pelawak, geregetan. Kayak misalnya ane lagi mijit Denny Chandra, itu ya akting serius. Padahal bisa aja kayak, "eeeh pijitnya kelewatan atau apa," beber Bopak Castello saat datang ke kantor Suara.com belum lama ini.
"Jadi, Bopak tidak berkomedi, disuruh serius. Tapi kan penonton mungkin penerimaannya beda," imbuh sang komedian.
Tak hanya Bopak Castello, Ginanjar yang juga mendapat jatah akting serius, sama merananya.
"Ginanjar dengan aktingnya yang tidak tertawa, tersiksa itu. Eman juga, dia tidak menunjukkan dirinya pelawak di situ," ucap Bopak Castello.
![Pemain film Gerbang Setan; Cak Lontong, Bopak Castello dan McDanny saat hadir ke kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 26 Juni 2025 [Suara.com/Ramadhani Adi Nugroho]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/27/29736-film-gerbang-setan-cak-lontong-bopak-castello-dan-mcdanny.jpg)
Makanya kata Bopak Castello dan McDanny, film Gerbang Setan menjadi suatu tontonan unik dan berbeda dari tayangan bioskop lainnya.
"Masyarakat Indonesia kalau mau nonton film horor yang tidak berkomedi, adanya di Gerbang Setan," kata Bopak Castello.
Sebagai gambaran, film Gerbang Setan mengisahkan Diki (Mc Danny), Beni (Rizza Fahlevi), Rachel (Ummy Quary), Bagas (Renaga Tahier), dan Wina (Rachel Oldham).
Baca Juga: Pendidikan dan Karier Cak Lontong yang Diangkat Jadi Komisaris Ancol
Mereka pergi wisata horor ke Desa Lawase Urip, setelah Beni menemukan selebaran misterius di mading kampus.
Sampai di desa Lawase Urip, para mahasiswa ini merasakan sesuatu yang aneh dan menegangkan.
Mereka bertualang menganggap ini adalah wisata yang menyenangkan. Akan tetapi tiba-tiba berubah menjadi teror yang mengerikan.
Kebingungan terjadi, mereka harus bisa membedakan mana setan yang asli dan yang pura pura.