Suara.com - Keluarga mendiang Yunita Ababiel mengungkap kronologi detik-detik terakhir sebelum sang pedangdut senior mengembuskan napas terakhir.
Sang anak, Nabiela Malik menyampaikan bahwa ibundanya sempat mengeluh sesak napas sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit pada Minggu, 13 Juli 2025 dini hari.
Yunita awalnya enggan dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD), meski kondisi napasnya terdengar berat. Setelah dibujuk oleh keluarga, barulah pelantun lagu "Trauma" tersebut setuju untuk mendapat penanganan medis.
"Jadi mama kemarin itu sempat ngeluh sesak napasnya, sempat enggak mau dibawa ke UGD, tapi setelah dibujuk terus napasnya ada kedengeran berbunyi akhirnya mau dibawa ke RS," kata Nabiela Malik saat dihubungi awak media melalui pesan Instagram pada Senin, 14 Juli 2025.
![Yunita Ababiel bersama suami, Alik Ababiel. Yunita meninggal dunia karena penyakit kanker payudara. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/14/15832-yunita-ababiel-dan-alik-ababiel.jpg)
Yunita Ababiel kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri. Namun nahas, saat tiba di lokasi, UGD rumah sakit tersebut dalam kondisi penuh dan tidak ada ranjang kosong untuk menangani pasien baru.
"Mama dibawa ke RS Polri, cuma saat sampai sana UGD penuh dan enggak ada bed kosong," ungkap Nabiela.
Karena keterbatasan fasilitas, pihak keluarga memutuskan untuk memindahkan Yunita ke Rumah Sakit Hermina Depok. Sayangnya, sebelum sempat mendapat penanganan di sana, nyawa Yunita tidak tertolong.
"Saat itu mama dikira tidur sama abang saya, akhirnya dibawa ke RS Hermina Depok. Waktu sampai sana mama baru mau dibangunin sama abang saya, waktu dipegang badannya sudah dingin dan agak kaku," tuturnya.
"Jadi ada kemungkinan mama enggak ada waktu di perjalanan," imbuh Nabiela.
Baca Juga: Sempat Jalani Kemoterapi, Perjuangan Yunita Ababiel Melawan Kanker Payudara Sebelum Meninggal
Sebelumnya, Nabiela juga mengungkap bahwa sang ibu telah berjuang melawan kanker payudara selama dua tahun terakhir. Yunita diketahui sudah menjalani kemoterapi dan operasi pengangkatan, namun takdir berkata lain.
![Yunita Ababiel bersama suami, Alik Ababiel. Yunita meninggal dunia karena penyakit kanker payudara. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/14/84291-yunita-ababiel-dan-alik-ababiel.jpg)
Kabar duka atas wafatnya Yunita Ababiel disampaikan oleh Rhoma Irama melalui unggahan di akun Instagram miliknya.
Dalam unggahan tersebut, Si Raja Dangdut menyampaikan belasungkawa mendalam atas kepergian salah satu ikon dangdut Indonesia itu.
"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un. Telah berpulang ke Rahmatullah, salah seorang insan dangdut Tanah Air, Hj. @yunitaababiel. Teriring doa," tulis Rhoma Irama, sembari menyertakan potret hitam-putih almarhumah.
Rhoma juga mendoakan agar seluruh amal dan ibadah Yunita diterima di sisi Allah SWT.
Profil Singkat Yunita Ababiel
Yunita Ababiel, yang lahir dengan nama Yuyun Nabiela pada 17 Januari 1965 di Bandung, memulai karier di industri musik sebagai penyanyi pop dengan nama panggung Jujun N. di era 1980-an.
Yunita kemudian beralih ke musik dangdut pada akhir 1990-an dan mengubah namanya menjadi Yunita Ababiel.
Namanya mulai dikenal luas lewat lagu "Pertengkaran" pada 1997, dan makin melejit melalui lagu "Trauma" pada 1999.
Lagu "Terguncang" yang dirilis pada 2002 juga memperkuat posisinya sebagai penyanyi dangdut dengan karakter vokal kuat dan penuh penghayatan.
Tak hanya dikenal dengan lagu-lagu bertema cinta, Yunita juga sempat merilis lagu religi "Maha Cinta" pada 2018.
Terakhir, dia berduet dengan Yudi WKB lewat lagu "Pernah Bersama" yang dirilis pada Maret 2025. Yunita meninggal dunia dalam usia 61 tahun.
Yunita Ababiel adalah istri dari pedangdut yang cukup terkenal, Alik Ababiel. Selain penyanyi, Alik juga seorang pencipta lagu dangdut. Sejumlah karya Alik yang dinyanyikan sang istri di antaranya: "Pertengkaran", "Trauma", "Katakanlah", dan "Sebatas Kata Rindu".