Suara.com - Zakir Naik kembali mengunjungi Indonesia untuk safari dakwah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyambut baik rencana tersebut.
Namun beberapa daerah menunjukkan penolakan, salah satunya di Malang, Jawa Timur.
Kendati begitu, safari dakwah Zakir Naik di Stadion Gajayana Malang pada 10 Juli 2025 berlangsung damai.
Beberapa peraturan disampaikan panitia kepada Zakir Naik ketika mengisi dakwah yang dihadiri enam ribu jemaah tersebut.
Di antaranya tidak menyinggung agama lain, serta membandingkan akidah yang dirasa sensitif.
![Ulama asal India, Zakir Naik di Jakarta, Jumat (31/3/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/11/22/50830-ulama-asal-india-zakir-naik-di-jakarta-jumat-3132017.jpg)
Gelombang penolakan terhadap safari dakwah Zakir Naik di Indonesia juga muncul di media sosial.
Sejumlah pernyataan kontroversial Zakir Naik menjadi alasan cukup banyak umat muslim di Indonesia menolak kehadirannya.
Salah satu pernyataan Zakir Naik yang kontroversial kembali viral di platform X meski sebenarnya sudah diunggah sejak Maret 2025.
Dalam potongan video yang dibagikan, Zakir Naik mendapatkan pertanyaan tentang perbuatan memerkosa wanita, lalu membunuhnya.
Baca Juga: Zakir Naik Ceritakan Perjalanan Spiritual: Dari Dokter Bedah hingga Ogah Ambil Uang Dakwah
Apabila pelaku bertaubat, apakah pelaku akan dimaafkan Allah SWT? Sebab penanya mendengar bahwa Allah mengampuni semua dosa kecuali syirik.

Zakir Naik kemudian membacakan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Mulk ayat 2: "Allazi khalaqal mauta wal hayata."
Ayat tersebut berarti "Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji siapa di antara kamu yang paling baik amalnya."
Zakir Naik meyakini apabila Allah SWT akan memaafkan pelaku pemerkosaan dan pembunuhan yang bertaubat serta meminta pengampunan.
Ada empat kriteria yang menurut Zakir Naik membuat Allah SWT mengampuni seorang pendosa.
"(Pertama) Jika Anda mengakui apa yang telah Anda lakukan itu salah. Kedua, pastikan Anda segera menghentikannya. Ketiga, pastikan Anda tidak melakukannya lagi," tutur Zakir Naik.