Blak-blakan di Podcast, Rae Lil Black Ungkap Indonesia Jadi Penonton Terbanyak Film Dewasa

Rabu, 16 Juli 2025 | 19:54 WIB
Blak-blakan di Podcast, Rae Lil Black Ungkap Indonesia Jadi Penonton Terbanyak Film Dewasa
Rae Lil Black Ungkap Indonesia Jadi Pasar terbesar Industri Film Dewasa [Instagram/raelilblack]

Suara.com - Rae Lil Black, mantan bintang film dewasa internasional  baru-baru ini melontarkan sebuah fakta menohok yang menyoroti paradoks besar dalam masyarakat Indonesia.

Dalam sebuah perbincangan mendalam di podcast populer bersama dr. Richard Lee, perempuan yang kini berganti nama, Nuray Istiqbal itu secara blak-blakan menyebut Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penonton film dewasa tertinggi di dunia.

Pernyataan ini bukan sekadar klaim tanpa dasar, melainkan sebuah "serangan balik" cerdas terhadap pertanyaan mengenai moralitas profesi yang pernah ia jalani.

Momen tersebut menjadi puncak diskusi ketika dr. Richard Lee mencoba memahami keputusan untuk terjun ke industri dewasa dari sudut pandang masyarakat Indonesia yang konservatif.

"Kami merasa di Indonesia bukan ide yang bagus untuk punya uang yang banyak (dari cara itu). Aku penasaran, bagaimana sih sudut pandangmu soal ini (jadi artis film dewasa)?" tanya Richard Lee, mencoba membuka diskusi dari sisi moral.

Rae Lil Black Ungkap Indonesia Jadi Pasar terbesar Industri Film Dewasa (Instagram)
Rae Lil Black Ungkap Indonesia Jadi Pasar terbesar Industri Film Dewasa (YouTube)

Mendapat pertanyaan tersebut, Nuray yang memiliki darah Jepang tidak langsung membela diri.

Sebaliknya, ia memberikan jawaban yang lebih filosofis, menantang konsep benar dan salah yang seringkali bersifat subjektif.

"Soal benar dan salah, kan orang tidak bisa seenaknya menentukan, kan? Kamu nggak bisa bilang sesuatu itu salah hanya karena menurutmu itu salah," terang Nuray, meletakkan dasar untuk argumennya yang lebih tajam.

Dari situlah, ia kemudian meluncurkan fakta yang menjadi inti perbincangan.

Baca Juga: Rae Lil Black Ogah Dipoligami, Tapi Buka Peluang jadi Istri Kedua

Ia menggunakan data penonton sebagai cermin untuk merefleksikan apa yang ia lihat sebagai sebuah kontradiksi dalam masyarakat Indonesia.

"Contohnya di Indonesia, orang-orang bilang itu (hal-hal porno) jelek, tapi (faktanya) salah satu penonton porno terbanyak di dunia itu ya Indonesia," ungkapnya dengan lugas.

Pernyataan ini seketika mengubah dinamika percakapan. Nuray tidak hanya menyatakan fakta, tetapi ia menuntut penjelasan atas fenomena tersebut.

Secara efektif membalikkan posisi dr. Richard Lee dari penanya menjadi pihak yang ditanya.

Rae Lil Black Ungkap Indonesia Jadi Pasar terbesar Industri Film Dewasa (Instagram)
Rae Lil Black Ungkap Indonesia Jadi Pasar terbesar Industri Film Dewasa (YouTube)

"Nah, kenapa coba? Katanya di Indonesia itu hal yang buruk, tapi kenapa justru orang Indonesia yang jadi penonton paling banyak? Coba jelaskan?" tantang Nuray kembali.

Pertanyaan retoris yang tajam ini berhasil membuat dr. Richard Lee tampak terdiam dan kebingungan.

Terlihat jelas ia kesulitan untuk merangkai jawaban yang bisa menjelaskan paradoks tersebut.

Merasa 'skakmat', Richard Lee mencoba mencari jalan keluar dengan melemparkan pertanyaan panas itu kepada perempuan yang duduk di samping Nuray, yang telah mendampinginya selama berada di Indonesia.

"Kenapa coba, Mbak?" tanyanya, seolah mencari bantuan.

Namun, sang pendamping pun mengakui betapa rumitnya menjawab pertanyaan tersebut. Ia memilih untuk memberikan jawaban yang aman dan diplomatis.

"Itu sebenarnya pertanyaan yang sulit. Mungkin nanti penonton bisa menjawabnya," jawabnya, menyerahkan bola panas itu kepada audiens yang lebih luas.

Momen ini menjadi viral bukan hanya karena sosok Rae Lil Black, tetapi karena ia berhasil menyentuh sebuah isu sensitif yang jarang dibahas secara terbuka.

Kisah Hijrah Rae Lil Black atau Nuray Istiqbal atau Kae Asakura. [Instagram/raelilblack]
Rae Lil Black Ungkap Indonesia Jadi Pasar terbesar Industri Film Dewasa [Instagram/raelilblack]

Kesenjangan antara citra publik yang agamis dan perilaku privat masyarakat.

Pengungkapan Nuray ini seolah menjadi tamparan keras, memaksa publik untuk bercermin pada realitas yang sering kali coba disembunyikan di balik tabir norma sosial.

Pada akhirnya, diskusi di podcast tersebut lebih dari sekadar bincang-bincang santai. Nuray Istiqbal telah meninggalkan sebuah pekerjaan rumah bagi masyarakat Indonesia untuk direnungkan.

Sebuah pertanyaan besar tentang konsistensi antara nilai yang dianut dan tindakan yang dilakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI