Suara.com - Film fiksi ilmiah keluarga, Pelangi di Mars resmi memperkenalkan jajaran karakter utamanya lewat acara character reveal yang digelar di kawasan Pejaten, Jskarta Selatan pada Kamis, 17 Juli 2025.
Aktris muda Messi Gusti yang memerankan karakter utama, Pelangi, mengaku sempat kewalahan memakai kostum astronot yang digunakan selama syuting.
"Aku keberatan pakai baju ini, memang berat. Sebenarnya pas awal-awal pakai berat, panas, agak sulit untuk bergerak. Padahal di film gerakan aku harus sebanyak itu, sepowerfull itu," kata Messi Gusti dalam jumpa pers.
Helm astronot yang dipakai oleh Messi, Rio Dewanto, dan Lutesha ternyata memiliki bobot hingga 2,9 kilogram.
Selain itu, kostum astronot juga terasa sangat panas saat dikenakan. Tentunya ini cukup membatasi ruang gerak para pemain.
Meski begitu, Messi akhirnya terbantu karena sebagian kostumnya sudah diset ulang oleh kru produksi.
"Padahal bajunya agak susah bergerak tapi beberapa sudah di-carry, begitu akhirnya lumayan bisa bergerak," tutur Messi.
Adapun Rio Dewanto, pemeran karakter Banyu, membocorkan bahwa ada kipas angin kecil di dalam kostumnya. Hal ini cukup membantu para aktor agar tidak kegerahan selama syuting.
"Tapi karena ada kipas angin, jadi kita kadang-kadang nyaman. Cuma kadang-kadang kalau dengarin orang ngomong agak susah, karena punya kipas gitu, 'duh ngomong apa nih'," terang Rio Dewanto sambil tertawa.
Baca Juga: Review Film Arti Cinta: Kisah Cinta yang Bikin Hati Remuk Redam!
Sementara itu, Lutesha yang memerankan Pratiwi, ibu dari Pelangi, menyebut teknologi XR yang digunakan sebagai tantangan tersendiri.

"Jadi ini memang membutuhkan tingkat fokus dan daya imajinasi yang lebih tinggi… kita harus ngerespon dengan daya imajinasi kita," ucap Lutesha.
Rio juga mengapresiasi peran penting sutradara Upie Guava dan produser Dendi Reynando dalam menghidupkan semesta film ini.
"Kalau menurut gue nih, Upie dan Dendi ini disruptif banget di perfilman Indonesia. Semua dikulik dari suara, kamera, perintilannya, dan Upie bahkan langsung yang operate kamera juga," ungkap Rio.
Sekilas tentang Pelangi di Mars
Pelangi di Mars adalah film ketujuh dari Mahakarya Pictures yang disutradarai oleh Upie Guava dan diproduseri oleh Dendi Reynando. Film ini berlatar tahun 2090, saat persediaan air bersih di Bumi telah dimonopoli oleh perusahaan Nerotex.
Mengisahkan tentang Pelangi (Messi Gusti), gadis 12 tahun yang menjadi manusia pertama yang lahir dan besar di Mars.
Pelangi hidup sendirian setelah ditinggalkan oleh sang ibu, Pratiwi (Lutesha), sampai akhirnya bertemu sekelompok robot rusak yang membantunya mencari mineral ajaib Zeolith Omega, demi menyelamatkan Bumi.

Film ini juga dibintangi oleh Rio Dewanto sebagai Banyu. Dengan visual memukau dan teknologi Extended Reality (XR) serta Unreal Engine, Pelangi di Mars dirancang menjadi tayangan yang menyentuh dan inspiratif lintas generasi.
Film Pelangi di Mars saat ini tengah menjalani proses syuting dan diproyeksikan tayang pada tahun depan.