Suara.com - Klarifikasi yang ditunggu-tunggu dari DJ Panda akhirnya tiba.
Namun, alih-alih meredakan suasana, video berdurasi hampir 16 menit itu justru menjadi bumerang.
Dari penjelasan yang berbelit-belit hingga pengakuan yang tanggung, netizen dan bahkan kekasih baru Erika, DJ Bravy, menyebutnya "berantakan".
Mari kita bedah, kesalahan fatal apa saja yang ada di dalamnya?
1: Terlalu Panjang dan Bertele-tele
Di era perhatian yang singkat, klarifikasi 15 menit adalah sebuah blunder.
Poin-poin penting tenggelam dalam cerita yang tidak relevan, seperti pertengkaran soal charger atau celana pendek.
Publik menginginkan jawaban yang lugas, bukan curhatan panjang yang membuat mereka "capek dengar".
2: Memainkan Kartu Korban (Victim Card)
Baca Juga: Kapan Erika Carlina Melahirkan? Ini Permintaan Khusus Jelang Persalinan Anak Biologis DJ Panda
Alih-alih fokus meminta maaf dan bertanggung jawab penuh, DJ Panda menyisipkan narasi bahwa ia "juga mendapatkan ancaman" dan "khilaf karena dapat dorongan dari luar".
"Saya mungkin sedang emosi, saya khilaf, saya dapat dorongan dari luar," kutipnya.
Kalimat ini melemahkan permintaan maafnya, karena terkesan membagi kesalahan dan tidak sepenuhnya mengakuinya sebagai tindakan personal.
3: Pengakuan Ancaman yang Tanggung
Ia mengakui telah mengancam, tetapi dengan dalih "emosi".
Ini adalah pengakuan setengah hati. Dalam krisis PR, pengakuan harus total tanpa "tapi". Mengatakan "Saya salah, titik" jauh lebih kuat daripada "Saya salah, tapi..."

4: Detail yang Tidak Perlu dan Kontraproduktif
Membahas pertengkaran sepele seperti kabel charger justru merendahkan urgensi masalah utama: kehamilan dan tanggung jawab.
Detail ini membuat publik merasa ia tidak memahami gravitasi dari situasi yang sedang dihadapinya.
5: Tidak Ada Solusi yang Konkret
Setelah 15 menit berbicara, apa solusi yang ia tawarkan? Tidak ada. Ia hanya menjelaskan masa lalu tanpa memberikan rencana konkret ke depan tentang bagaimana ia akan bertanggung jawab terhadap anak dan memperbaiki situasi dengan Erika.
Klarifikasi DJ Panda adalah pelajaran mahal tentang bagaimana komunikasi krisis tidak boleh dilakukan. Niat baiknya terkubur oleh eksekusi yang buruk.
Jika kamu menjadi konsultan PR DJ Panda, apa satu hal yang akan kamu sarankan untuk ia lakukan sekarang? Tulis di kolom komentar?