Bikin Overthinking! Ini 5 Film Psychology Thriller Terbaik Sepanjang Masa

Jum'at, 25 Juli 2025 | 22:00 WIB
Bikin Overthinking! Ini 5 Film Psychology Thriller Terbaik Sepanjang Masa
Film Parasite (CJ Entertainment)

Suara.com - Di tengah hebohnya film A Normal Woman, film bergenre psychology thriller memang menawarkan level ketakutan berbeda yang merayap perlahan di pikiran Anda.

Film-film genre psychology thriller ini jagonya dalam memainkan emosi, mengaburkan batas antara realita dan ilusi, serta membongkar sisi tergelap dari sifat manusia.

Film genre ini biasanya membuat penontonnya terus bertanya-tanya, menganalisis setiap adegan, dan bahkan meragukan persepsi Anda sendiri. 

Berikut adalah film psychology thriller terbaik sepanjang masa yang sudah kami rangkum. 

Film The Silence of The Lambs (1991)
Film The Silence of The Lambs (1991)

1. The Silence of the Lambs (1991)

Dianggap sebagai standar emas genre ini, film The Silence of the Lambs adalah sebuah mahakarya yang mencekam.

Film ini mengikuti perjalanan Clarice Starling (Jodie Foster), seorang agen FBI trainee yang ambisius.

Ia ditugaskan untuk tugas yang mustahil, yaitu mewawancarai Dr. Hannibal Lecter (Anthony Hopkins), seorang psikiater brilian yang juga seorang pembunuh kanibal sadis, untuk membantunya menangkap pembunuh berantai lain yang dikenal sebagai Buffalo Bill.

Kekuatan utama film ini terletak pada perang psikologis melalui dialog-dialog tajam antara Clarice dan Hannibal.

Baca Juga: Perankan Erika di A Normal Woman, Gisella Anastasia Takut Dijambak Penonton

Setiap percakapan adalah permainan pikiran yang intens, membangun ketegangan tanpa henti.

Penampilan ikonik Anthony Hopkins sebagai Hannibal Lecter meninggalkan kesan mendalam, menjadikannya salah satu penjahat paling tak terlupakan dalam sejarah sinema.

2. Se7en (1995)

Disutradarai oleh David Fincher, Se7en adalah film dengan atmosfer paling kelam dan depresif.

Film ini memasangkan dua detektif dengan kepribadian kontras: David Mills (Brad Pitt) yang muda dan idealis, dengan William Somerset (Morgan Freeman) yang sinis dan akan pensiun.

Mereka memburu seorang pembunuh berantai jenius yang mendasarkan pembunuhannya pada Tujuh Dosa Mematikan (Seven Deadly Sins).

Fincher tidak berfokus pada kekerasan eksplisit, melainkan pada dampak psikologis dari kejahatan tersebut.

Dengan sinematografi yang muram dan ending yang mengguncang jiwa, Se7en adalah film yang akan menghantui pikiran penonton dan menjadi tolok ukur bagi film-film thriller modern.

3. Black Swan (2010)

Jika Anda ingin melihat bagaimana obsesi terhadap kesempurnaan bisa menghancurkan seseorang, Black Swan adalah tontonan yang tepat.

Disutradarai Darren Aronofsky, film ini mengisahkan Nina Sayers (Natalie Portman), seorang balerina yang berambisi mendapatkan peran utama dalam pementasan "Swan Lake".

Tekanan yang luar biasa dari sutradara, persaingan dengan balerina lain, dan ibunya yang posesif membuat Nina perlahan kehilangan pegangan pada realitas.

Film ini secara brilian menggambarkan kehancuran psikologis Nina melalui visual yang sureal dan metafora yang kuat.

Black Swan (IMDb)
Black Swan (IMDb)

Penampilan total Natalie Portman, yang membuatnya diganjar Piala Oscar, berhasil membawa penonton ke dalam pusaran kegilaan yang dialami karakternya.

4. Shutter Island (2010)

Martin Scorsese membuktikan kejeniusannya dalam genre ini melalui Shutter Island.
Dibintangi Leonardo DiCaprio sebagai U.S. Marshal Teddy Daniels, film ini berlatar tahun 1954 di sebuah rumah sakit jiwa untuk kriminal berbahaya yang terletak di pulau terpencil.

Teddy dan partnernya, Chuck Aule (Mark Ruffalo) datang untuk menyelidiki hilangnya seorang pasien wanita.

Namun, semakin dalam ia menggali, semakin banyak kejanggalan yang ia temukan. Atmosfer paranoia dan misteri yang kental menyelimuti seluruh film, sehingga mampu membuat penonton ikut merasakan kebingungan dan frustrasi Teddy.

5. Parasite (2019)

Film fenomenal asal Korea Selatan karya sutradara Bong Joon-ho ini mungkin lebih sering dikategorikan sebagai dark comedy atau social thriller, namun elemen psikologisnya sangat kuat.

Parasite menceritakan keluarga Kim yang miskin dan licik, yang secara perlahan menginfiltrasi kehidupan keluarga Park yang super kaya dengan menjadi pegawai mereka.

Ketegangan psikologis dalam Parasite dibangun dari rasa cemas akan terbongkarnya kebohongan mereka, ditambah dengan kritik sosial tajam mengenai kesenjangan kelas.

Film ini adalah sebuah studi karakter yang brilian tentang bagaimana keputusasaan dan keserakahan dapat mendorong manusia melakukan hal-hal tak terduga.

Kemenangannya sebagai Film Terbaik di ajang Oscar membuktikan bahwa Parasite adalah film yang layak ditonton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI